26.7 C
Malang
Jumat, Oktober 18, 2024
KilasZulhas Sebut Pemerintahan Baru Hadapi Tugas Berat Atasi Deflasi

Zulhas Sebut Pemerintahan Baru Hadapi Tugas Berat Atasi Deflasi

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas)

MAKLUMAT – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui penurunan daya beli menjadi penyebab deflasi Indonesia dalam lima bulan terakhir.

Selain itu, kata Zulhas, harga bahan pokok juga turun karena tingkat produksi yang membaik.

“Nah, ini memang satu, supply-nya karena musim hujan, musim panas, produksinya cukup. Kedua, memang diakui daya beli agak turun,” katanya usai menghadiri Trade Expo Indonesia di ICE BSD, Tangerang, Kamis (9/10/2024).

Harga yang turun, menurut Zulhas, terlalu murah, sehingga malah membuat para pedagang merugi.

Zulhas menyebut, para pedagang menghadapi resiko besar kerugian, bahkan kebangkrutan. Karena harga terlalu murah, serta hantaman turunnya daya beli masyarakat.

“Ya, memang ini saya keliling ke mana-mana pasar, deflasi lima bulan ini berat bagi pedagang-pedagang seperti petani, cabai, bawang, itu rugi,” kelakarnya.

“Dulu saya kalau ngomong barang terlalu murah di-bully. Nah, sekarang kejadian, kalau terlalu murah itu risikonya langsung kolaps. Kalau telur terlalu murah, ayam terlalu murah, orang itu langsung bangkrut, bangkrut, nggak ada penolong,” imbuh Zulhas.

Zulhas menjelaskan, jika terjadi inflasi dapat diatasi dengan menekan harga yang tinggi menggunakan anggaran pemerintah.

Tetapi, jika yang terjadi adalah deflasi dan merugikan, maka situasinya semakin memperburuk resiko bagi pedagang.

“Kalau harga tinggi, itu bisa ditekan dari dana dari bupati, gubernur, ya. Inflasi naik, bisa diatasi, tapi kalau kolaps, bangkrut,” terangnya.

Tugas Berat Pemerintahan Baru

Menurut Zulhas, tugas pemerintahan selanjutnya cukup berat, untuk mencari solusi mengatasi deflasi.

Ketua Umum PAN itu juga menyorot soal turunnya jumlah masyarakat ekonomi kelas menengah.

Zulhas berpendapat, harus ada bantuan untuk masyarakat kelas menengah agar daya belinya kembali meningkat.

“Jangka pendek, kita harus mulai menggelontorkan lagi membantu kelas menengah yang kemarin turun,” ujarnya.

“Nah, itu juga kita harus dibantu nanti, apakah bansos, apakah KUR. Apakah semacam stimulus atau asuransi bagi kelas menengah yang turun, gitu ya. Tentu nanti pemerintah baru akan memberikan,” imbuh Zulhas.

Data BPS

Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024 Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12 persen.

Ini menjadi deflasi yang dialami Indonesia secara bulanan dalam lima bulan berturut-turut.

Meski begitu, secara year on year BPS mencatat inflasi sebesar 1,84 persen dan secara year to date inflasi nasional sebesar 0,74 persen.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer