26 C
Malang
Selasa, Oktober 22, 2024
Kilas2 Tewas dan Listrik Terputus Akibat Serangan Zionis Israel ke Rumah Sakit...

2 Tewas dan Listrik Terputus Akibat Serangan Zionis Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara

Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara pada awal Oktober 2024. (Foto:MER-C Arab News)
Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara pada awal Oktober 2024. (Foto:MER-C Arab News)

MAKLUMAT – Pasukan Zionis Israel menyerang Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara pada Sabtu (19/10/2024) waktu setempat.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan artileri Israel menargetkan lantai atas yang menampung lebih dari 40 pasien dan individu yang terluka, serta staf medis.

Melansir Anadolu Ajansi pada Senin (21/10/2024), laporan menyebutkan situasi memburuk karena RS Indonesia di Gaza tersebut kehilangan aliran listrik.

Kondisi tersebut semakin membahayakan nyawa pasien, terutama mereka yang bergantung pada mesin oksigen.

“Dua pasien di unit perawatan intensif tewas karena pengepungan rumah sakit oleh tentara Israel dan memutus aliran listriknya selama berjam-jam,” kata sumber medis di RS tersebut.

Direktur fasilitas RS Indonesia di Gaza, Marwan Sultan, menggambarkan kondisi mengerikan tersebut.

Dia mengatakan sedikitnya 30 pasien terluka, dengan 10 orang sangat membutuhkan dukungan oksigen.

Marwan juga memperingatkan bahwa nyawa mereka terancam jika pemadaman listrik terus berlanjut.

Secara terpisah, sekelompok warga sipil terlantar yang berkumpul di luar gerbang rumah sakit terkena tembakan artileri, yang menyebabkan jatuhnya korban.

Dua Pasien Tewas

Para saksi mengatakan pasukan Zionis Israel telah mengepung tempat penampungan yang menampung ribuan warga sipil terlantar di sekitar area Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara itu.

Menteri Kesehatan Majed Abu Ramadan membenarkan kematian dua pasien tersebut dalam siaran pers yang melansir dari situs WAFA.

“Kami kehilangan dua pasien hari ini akibat pengepungan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan (Zionis Israel) di Rumah Sakit Indonesia dan terputusnya pasokan listrik dan pasokan medis yang diperlukan,” tulisnya.

Abu Ramadan menjelaskan, pasien, individu yang terluka, dan staf layanan kesehatan di Gaza menghadapi kondisi yang sangat kritis, dengan risiko kematian yang mengancam setiap saat.

Seruan Mendesak: Lindungi Pasien dan Korban Luka

Abu Ramadan menegaskan kembali seruan mendesak kepada organisasi kesehatan dan hak asasi manusia internasional, serta masyarakat global.

Dia meminta seluruh otoritas tersebut untuk mengambil lebih banyak tindakan secara nyata.

Hal tersebut sebagai langkah untuk melindungi pasien, individu yang terluka, dan lembaga kesehatan, yang telah berjuang untuk memenuhi tugas-tugas kemanusiaan.

Abu Ramadan menyerukan dukungan kesehatan segera dan tekanan untuk mengakhiri agresi Israel terhadap rakyat Palestina.

Perlu dicatat, tank-tank Israel telah mengepung rumah sakit tersebut sejak Sabtu (19/10) dini hari, melepaskan tembakan ke fasilitas-fasilitasnya, yang menyebabkan generator listrik berhenti beroperasi karena tembakan gencar.

Selain itu, tank-tank Israel menembaki lantai dua dan tiga rumah sakit tersebut, menghancurkan sebagian dinding pembatasnya.

Selama 15 hari berturut-turut, pasukan pendudukan Israel melanjutkan pemboman udara, darat, dan laut mereka di Gaza utara, memblokir pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar, sambil menghancurkan rumah-rumah dan merobohkan seluruh blok permukiman.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer