MAKLUMAT — Anggota Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Nurhadi PhD, menyampaikan sejumlah pesan dan menekankan peran penting mahasiswa, ketika menghadiri Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) 2025, Sabtu (20/9/2025).
Mulanya, Nurhadi menyebut bahwa Fortama merupakan titik awal perjalanan panjang mahasiswa untuk membangun diri menjadi insan berilmu, beriman, dan berkemajuan.
“Selamat datang di Umsida. Keputusan adik-adik untuk bergabung di Umsida adalah langkah besar menuju masa depan sekaligus berkontribusi nyata bagi bangsa, umat, dan persyarikatan,” bukanya.
Empat Peran Mahasiswa
Lebih lanjut, Nurhadi menyampaikan pesan penting bahwa mahasiswa di PTMA harus memiliki empat peran utama.
Pertama, mahasiswa adalah kader bangsa yang mengemban harapan besar Indonesia, terlebih menghadapi bonus demografi. Mahasiswa juga disebut agen perubahan yang peka terhadap permasalahan bangsa.
Kedua, mahasiswa merupakan kader umat dengan tanggung jawab lebih berat dibandingkan umat yang tidak berkuliah.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengutip kalimat dari Malcolm X, “Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today.”
“Kita masih memiliki banyak persoalan keumatan, toleransi antar agama, melemahnya tingkat religiusitas, dan hingga masalah global yakni Palestina,” jelasnya.
Ketiga, mahasiswa adalah kader persyarikatan. Ia menegaskan Muhammadiyah adalah organisasi terbuka bagi semua latar belakang.
“Jadilah kader persyarikatan yang baik, dari manapun latar belakangnya,” tandasnya.
Keempat, mahasiswa Umsida harus mampu menjadi kader universitas. Menurutnya, di tangan mahasiswa nama baik Umsida akan terus berkembang.
Kampus Berdampak
Selaras dengan kebijakan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terkait kampus berdampak, Nurhadi menekankan pentingnya Umsida menjadi institution anchor yang melekat dengan ekosistem masyarakat.
Ada empat poin penting dari institution anchor: kampus sebagai builder yang membangun komunitas tangguh, broker yang menjembatani relasi, peaken yang menjadi teladan, serta base sebagai basis pemberdayaan masyarakat.
Di akhir sesi, ia mengajak mahasiswa baru untuk meneladani pesan KH Ahmad Dahlan. “Jadilah manusia yang hidup untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya,” pungkas Nurhadi.