99 Jemaah Haji Sakit Pneumonia, Ribuan Lainnya Terserang ISPA

99 Jemaah Haji Sakit Pneumonia, Ribuan Lainnya Terserang ISPA

MAKLUMAT — Sebanyak 99 orang Jemaah Haji sakit pneumonia, sementara ribuan lainnya terserang ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut),  selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Satu di antaranya meninggal dunia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyebut kondisi ini sebagai peringatan serius, mengingat mayoritas jemaah merupakan kelompok rentan yang memiliki penyakit penyerta.

“Kasus pneumonia di kalangan jemaah kita mengalami peningkatan. Ini bukan sekadar batuk pilek biasa, tapi infeksi paru-paru yang bisa sangat berbahaya,” kata Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji, dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah dikutip dari laman Kemenkes pada Jumat (23/5/2025).

Pneumonia adalah infeksi di paru-paru, tepatnya di kantung udara (alveoli). Gejalanya antara lain batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, hingga demam tinggi. Penyebabnya bisa berupa virus, bakteri, atau jamur. Dibanding ISPA biasa, pneumonia memerlukan perawatan medis lebih intensif dan cepat.

Sementara itu, kasus ISPA tercatat jauh lebih banyak—7.957 kasus ditemukan di kalangan jemaah hingga 20 Mei 2025 pukul 16.00 WAS. Data tersebut berasal dari KKHI di Daker Makkah dan Madinah. “ISPA ringan seperti batuk dan pilek bisa sembuh sendiri. Tapi kalau sudah lebih dari lima hari tak membaik, atau justru semakin parah, bisa jadi itu pneumonia,” jelas Liliek.

Cuaca Panas dan Padatnya Ibadah Jadi Faktor Risiko

Suhu di Makkah dan Madinah saat ini berkisar 41–47°C. Kelelahan akibat padatnya ibadah, kurangnya cairan tubuh, dan keramaian jutaan jemaah membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan.

Baca Juga  Sepakat Bersinergi, Kemdiktisaintek dan Kemkes Pastikan Program Persiapan Pendidikan Dokter untuk Daerah 3T

“Banyak yang tetap memaksakan diri umrah sunnah berkali-kali. Padahal saat Armuzna nanti, tubuh butuh energi penuh. Kita imbau agar jemaah lebih bijak menjaga stamina,” tambahnya.

Jemaah dengan komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung adalah kelompok yang paling berisiko jika terkena ISPA atau pneumonia.

ISPA Bisa Berujung Pneumonia, Bahkan Sebabkan Sepsis

Menurut dr. Mohammad Imran, MKM, Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi pneumonia, lalu menimbulkan komplikasi serius seperti sepsis—reaksi infeksi berat yang bisa merusak organ penting.

“Puncaknya ada di tempat-tempat padat seperti Thawaf, Sa’i, dan terminal bus. Paparan debu dan virus sangat tinggi di sana,” ujarnya dalam konferensi pers di Media Center Haji Daker Makkah, Senin (19/5/2025).

Saat ini, lebih dari 115 ribu jemaah haji Indonesia telah tiba di Makkah. Sekitar 80 persen di antaranya tergolong kelompok risiko tinggi—termasuk lansia dan penderita penyakit kronis.

Ini Bedanya ISPA dan Pneumonia

  • ISPA adalah infeksi saluran napas atas atau bawah, seperti batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.

  • Pneumonia adalah infeksi berat di paru-paru, dengan gejala seperti batuk berdahak, nyeri dada, dan sesak napas.

  • ISPA bisa sembuh sendiri, sedangkan pneumonia perlu penanganan medis.

  • Jika gejala ISPA tak membaik dalam 5 hari, segera periksa ke dokter—bisa jadi itu pneumonia.

Baca Juga  Gunakan Hak Pilihmu, Begini Cara Mencoblos yang Benar di Pilkada Serentak 2024

Tips Menjaga Kesehatan Selama Haji

Kemenkes memberikan beberapa imbauan penting:

  • Hindari aktivitas di luar ruangan antara pukul 10.00–16.00 WAS

  • Minum air putih atau zamzam minimal 2 liter per hari

  • Gunakan masker, terutama saat flu, batuk, atau di tempat ramai

  • Cuci tangan secara rutin

  • Segera lapor ke petugas kesehatan jika merasa tidak enak badan

“Kesehatan jemaah adalah prioritas. Jangan abaikan gejala. Segera periksa ke pos kesehatan. Kita semua ingin jemaah kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat dan selamat,” tegas dr. Imran.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *