MAKLUMAT – Tanaman sorgum mulai dikembangkan di Subang, Jawa Barat, oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG).
Langkah ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi pangan. Kerja sama dengan PT. Dahana memungkinkan pemanfaatan lahan perusahaan untuk budidaya sorgum, dengan harapan dapat memperbaiki ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
Dalam rapat kolaborasi yang digelar di kantor PT. Dahana, Rabu (2/10), Kepala PRTTG BRIN, Achmat Sarifudin, menyampaikan bahwa sorgum adalah tanaman biji-bijian yang kaya nutrisi dan memiliki potensi besar sebagai pangan alternatif pengganti beras.
“Sorgum mengandung karbohidrat, protein, serta zat besi, magnesium, dan vitamin B yang baik untuk kesehatan. Dengan kandungan serat yang tinggi, sorgum juga mendukung kesehatan pencernaan,” ujar Achmat dikutip dari laman BRIN, Kamis (3/10/2024).
Program pengembangan ini diharapkan dapat mendukung masyarakat penyangga kawasan industri PT. Dahana dengan menyediakan pelatihan teknologi tepat guna, mulai dari pemilihan benih, teknik penanaman, hingga pengolahan pasca panen. PT. Dahana berperan dalam menyediakan lahan, sementara BRIN memberikan pendampingan kepada masyarakat.
Achmat menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya menyasar aspek pertanian, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. “Selain meningkatkan penyerapan tenaga kerja, proyek ini diharapkan mampu menyediakan pangan alternatif yang bergizi dan bernilai ekonomi tinggi,” jelasnya.
Kesejahteraan Masyarakat
Sementara itu, Juli Jajuli, Kepala Bagian Legal dan Komunikasi PT. Dahana, menyambut baik inisiatif ini. “Program ini sejalan dengan visi kami untuk tumbuh bersama masyarakat. Kami berharap kolaborasi dengan BRIN dan perguruan tinggi di Subang mampu meningkatkan pengetahuan serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Juli.
Selain mengembangkan sorgum, PT. Dahana juga telah bekerja sama dengan kelompok tani hutan lokal untuk menanam berbagai jenis tanaman di lahan perusahaan. Pemerintah berharap langkah ini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan ekonomi lokal.
Beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur sudah menanam sorgum, yang dikenal sebagai tanaman tahan kekeringan dan cocok untuk lahan kering di Indonesia.
Menurut Kementerian Pertanian, sorgum memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, termasuk karbohidrat, protein, kalsium, dan zat besi.
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa sorgum memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Senyawa fenolik dalam sorgum, terutama pada varietas hitam, mengandung antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mencegah penyakit kronis seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Sorgum juga baik untuk kesehatan pencernaan dan membantu mencegah diabetes melalui respons glikemik yang rendah.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Politeknik Negeri Subang dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sutaatmadja (STIESA) Subang. Inisiatif pengembangan sorgum diharapkan mampu menjadi langkah konkret dalam mendukung diversifikasi pangan di Indonesia serta memberikan manfaat ekonomi dan kesehatan bagi masyarakat.
Solus Pangan yang Bergizi
Dengan potensi gizi dan adaptasi lingkungan yang baik, sorgum menjadi salah satu solusi bagi upaya pemerintah dalam mewujudkan program pangan yang bergizi, beragam, seimbang, dan aman (B2SA).
Peneliti dari Woldia University, Ethiopia, Silamlak Birhanu, dalam artikelnya di International Journal of Food Engineering and Technology (2021), menguraikan beberapa manfaat kesehatan sorgum. Berikut manfaat sorgum seperti dilansir laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan:
- Aktivitas Antioksidan
Kandungan senyawa fenolik pada sorgum membantu melawan stres oksidatif, yang sering menjadi penyebab berbagai penyakit kronis. Ekstrak dari sorgum hitam dan merah menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan biji-bijian lain seperti gandum dan beras. - Mencegah Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak sorgum yang kaya akan 3-Deoxy Anthocyanidin, senyawa antioksidan langka, efektif dalam melawan pertumbuhan sel kanker. Sorgum disebut dapat menghambat perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, dan perut. - Mengontrol Diabetes
Tanin dalam sorgum berperan dalam mengurangi asupan kalori dan memberikan respons glikemik yang rendah, sehingga cocok bagi penderita obesitas dan diabetes. - Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Ekstrak fenolik sorgum terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah pada penelitian hewan, yang dapat menekan risiko penyakit jantung. - Menjaga Kesehatan Usus
Kandungan fenolik dalam sorgum juga berfungsi seperti prebiotik yang dapat membantu keseimbangan mikroba usus. Hal ini berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan.