MAKLUMAT – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Muhadjir Effendy sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Haji. Penunjukan ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.
Pelantikan Muhadjir bersama enam penasihat khusus lainnya berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10).
“Penasihat khusus itu bertugas memberikan nasihat. Saat masih menjadi presiden terpilih, beliau sudah menunjukkan perhatian khusus terhadap masalah haji di Indonesia,” ungkap Muhadjir Effendy usai pelantikan di Istana Kepresidenan, Selasa pagi, seperti dilansir kantor berita Antara.
Penunjukan Sangat Mendadak
Muhadjir mengaku penunjukan dirinya baru diberitahukan pagi hari sebelum pelantikan, sehingga terasa cukup mendadak. Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah beberapa kali diminta oleh Presiden Prabowo untuk memberikan masukan terkait haji sejak masa transisi pemerintahan.
Muhadjir sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dalam pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Pengalaman ini dinilai membuatnya mumpuni dalam mengelola isu-isu terkait penyelenggaraan ibadah haji. Sebab, Kementerian Agama yang mengurusi haji sebelumnya berada di bawah koordinasi kementeriannya.
Muhadjir juga mengingat saat Prabowo meminta dirinya untuk menyusun analisis mengenai penyelenggaraan ibadah haji. Analisis tersebut mencakup evaluasi dan monitoring menyeluruh, termasuk peningkatan layanan kepada jemaah haji.
“Secara umum, penyelenggaraan haji sudah cukup baik. Tetapi perlu diingat bahwa dari sisi ibadah hanya 30 persen. Sementara 70 persennya terkait dengan akomodasi, transportasi, konsumsi, katering, serta administrasi. Kemudahan dan percepatan layanan perlu terus ditingkatkan,” ujar Muhadjir.
Selain Muhadjir, ada enam penasihat khusus lainnya yang dilantik oleh Presiden Prabowo. Antara lain, Wiranto sebagai Penasihat Khusus bidang Politik dan Keamanan; Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Penasihat Khusus bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan; Dudung Abudrachman sebagai Penasihat Khusus bidang Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dilantik sebagai Penasihat Khusus bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional. Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus bidang Energi; serta Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus bidang Kesehatan Nasional.
Utusan Khusus Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya melantik tujuh tokoh menjadi Utusan Khusus Presiden di Istana Negara, Jakarta, pada Senin. Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 76/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden RI Tahun 2024-2029, yang ditandatangani di Jakarta pada 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo.
Penetapan tersebut merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024 yang sebelumnya ditandatangani oleh Presiden ke-7 Joko Widodo pada 18 Oktober 2024, terkait pembentukan Penasihat Khusus, Utusan Khusus, Staf Khusus Presiden, serta Staf Khusus Wakil Presiden.
Tujuh Utusan Khusus Presiden yang dilantik mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari ketahanan pangan hingga pariwisata. Mereka adalah Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Bidang Ketahanan Pangan, Setiawan Ichlas di Bidang Ekonomi dan Perbankan, serta Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) di Bidang Kerukunan Beragama.
Selain itu, Raffi Ahmad ditunjuk untuk membina generasi muda dan pekerja seni, Ahmad Ridha Sabana mengurus UMKM dan ekonomi kreatif, Mari Elka Pangestu menangani perdagangan internasional, serta Zita Anjani bertanggung jawab atas sektor pariwisata.