MAKLUMAT – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, mengatakan pihaknya tengah melakukan pengecekan terkait isu anggur shine muscat asal China mengandung residu perstisida melebihi ambang batas.
Sebagai informasi, anggur Shine Muscat asal China tersebut kini telah beredar luas di Asia Tenggara.
“Jadi, kita (Kementan) juga lagi cek. Kita lagi cek dari sisi keamanan, produk-produk pertaniannya ini kita lagi cek ya,” ujarnya, Selasa (29/10/2024).
“Termasuk aku juga suka makan. Termasuk ruangan saya, jujur aja aku minum itu makan itu juga, nanti aku cek dulu ya,” lanjut Sudaryono.
Kebijakan Thailand dan Malaysia
Di sisi lain, beberapa negara Asia Tenggara juga telah mengambil kebijakan menyangkut isu tersebut.
Thailand misalnya, dengan tegas melarang peredaran shine muscat yang merupakan produk impor asal China.
Sementara itu, Malaysia juga tengah meneliti dan menguji kembali anggur shine muscat tersebut.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia menyebut tidak ditemukan adanya sampel varietas shine muscat yang mengandung residu pestisida melebihi batas maksimum.
Menurut Kementerian tersebut, selama pelaksanaan Program Keamanan dan Mutu Pangan sejak 2020 hingga September 2024, pihaknya tidak menemukan kandungan residu maksimum pada varietas tersebut.
Kemenkes Malaysia itu menyebut telah menganalisis kandungan residu pestisida terhadap sebanyak 5.561 sampel sayur dan buah impor.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 234 sampel adalah anggur dengan beragam varietas.
“Dari 234 sampel anggur yang dianalisis selama kurun waktu tersebut, empat (1,71 persen) ditemukan tidak mematuhi MRL, dan tidak satu pun di antaranya melibatkan anggur Shine Muscat,” bunyi pernyataan Kemenkes Malaysia.