22.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
RagamGunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 9 Warga Tewas Akibat Tertimpa Material Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 9 Warga Tewas Akibat Tertimpa Material Vulkanik

Gunung Lewatobi Meletus
Gunung Lewatobi meletus pada Senin (4/11) dini hari. Sebanyak 9 warga dilaporkan meninggal dunia akibat letusan ini. Foto:Tangkapan Layar Antara

MAKLUMAT — Flores Timur berduka. Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang yang terjadi pada Senin (4/11) dini hari, menelan sembilan korban jiwa.

Para korban meninggal dunia tertimpa material vulkanik berupa bongkahan batu besar yang tersebar akibat letusan tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Flores Timur, Herry Lamawuran, menyatakan bahwa tim SAR telah mengevakuasi para korban bersama BPBD dan pihak terkait.

Erupsi kali ini tidak hanya menelan korban jiwa, namun juga mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan di beberapa desa yang berada di bawah kaki gunung.

Di antaranya adalah Desa Hokeng dan Klatanlo yang melaporkan sejumlah rumah hancur. Satu sekolah dasar rusak berat, serta asrama biarawan dan biarawati yang turut terdampak.

Selain itu, material vulkanik menyebabkan bangunan asrama Seminari Hokeng mengalami kerusakan parah hingga batu-batu vulkanik tembus ke kamar para siswa.

Dalam wawancara via telepon kepada Antara pada Senin (4/11), Herry menambahkan bahwa tujuh desa di Kecamatan Wulanggitang dan satu desa di Kecamatan Ile Bura terkena dampak langsung dari letusan ini.

Petugas mengevakuasi warga dari desa terdampak, seperti Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang, Pululera, dan Dulipali, ke tiga desa yang lebih aman. Lokasi pengungsian berada di Kecamatan Titehena, yaitu Konga, Lewolaga, dan Bokang. BPBD Flores Timur telah mendirikan tenda-tenda darurat untuk menampung para pengungsi.

Level III

Menurut Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki meningkat signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Letusan pada Senin (4/11) dini hari tercatat di seismogram dengan amplitudo 17 milimeter. Letusan berlangsung selama tiga menit lima detik, meski tinggi kolom abu tidak teramati.

PVMBG menaikkan status gunung dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Minggu (3/11) malam pukul 24.00 WITA. Hal ini mengindikasikan potensi letusan susulan yang masih tinggi.

Pihak berwenang menghimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi yang telah ditentukan demi keselamatan. Di samping itu, langkah mitigasi terus diupayakan agar dampak lanjutan dari erupsi dapat diminimalisir.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer