22.2 C
Malang
Kamis, November 7, 2024
KilasKhofifah Apresiasi Usaha Agrobisnis di Nganjuk yang Sukses Tembus Pasar Luar Negeri

Khofifah Apresiasi Usaha Agrobisnis di Nganjuk yang Sukses Tembus Pasar Luar Negeri

Khofifah
Khofifah saat mengunjungi kebun bibit yang berhasil menembus pasar internasional, Selasa (5/11/2024). Foto:IST

MAKLUMAT – Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi kebun pembibitan buah di Desa Juwet, Kecamatan Ngrogot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Selasa (5/11/2024).

Di kebun milik Rohmatul Ummah ini, Khofifah menyaksikan langsung perkembangan usaha agrobisnis yang menjadi motor perekonomian bagi warga sekitar. Kebun bibit ini sukses mencapai pasar internasional melalui dukungan e-commerce.

Kebun ini mengembangkan lebih dari 200 jenis tanaman buah, dari anggur, stroberi, nangka, sawo, durian, jeruk, apel, pir, hingga buah zaitun dan delima. Usaha ini bahkan telah membuka lapangan kerja bagi ratusan anak muda di Nganjuk dan sekitarnya.

Menurut Ummah, meskipun pembibitan telah berjalan lama, penjualan online baru dimulai sejak pandemi COVID-19.

“Banyak anak muda yang terdampak PHK dan mencari pekerjaan saat pandemi. Mereka datang ke sini untuk mengambil foto tanaman, lalu mengunggahnya ke platform jualan online,” ujar Ummah.

Sejak itu, pasar usaha bibit tanaman buah ini terus meluas hingga ke berbagai wilayah, seperti Samarinda, Papua, Makassar, Jawa Barat, bahkan mancanegara seperti Jepang dan Korea.

Ummah juga berbagi teknik untuk menjaga agar bibit tetap segar selama pengiriman jarak jauh. “Kami menggunakan cocopeat yang direndam dan diberi vitamin B1. Dengan media tanam ini, bibit bisa bertahan hingga tujuh atau delapan hari,” jelasnya.

Khofifah mengapresiasi usaha agrobisnis ini yang berhasil memanfaatkan platform digital untuk memperluas pasar sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Ini menunjukkan adanya kreativitas, kemauan, jaringan, dan semangat yang luar biasa. Bahkan Bu Ummah bukan lulusan pertanian, tetapi ketekunannya patut diacungi jempol,” ujarnya.

Kultur Jaringan

Menurut Khofifah, teknik kultur jaringan yang diterapkan Ummah juga menunjukkan kualitas bibit yang baik dan waktu panen yang lebih cepat.

Khofifah berharap, model usaha ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain, dengan pembibitan tanaman yang tidak hanya bergantung pada dataran tinggi. “Dengan penjualan online, mereka bisa mengakses pasar digital seluruh Indonesia, bahkan luar negeri,” tambahnya.

Dalam kunjungannya, Khofifah juga melihat langsung bibit tanaman sawo raksasa atau mame sapote, yang bisa mencapai 2 kilogram per buah. Bibit ini didapatkan Ummah dari seorang kolektor dan kini dikembangkan untuk pembibitan lebih lanjut.

“Usaha seperti ini sangat penting untuk melestarikan berbagai jenis buah lokal, baik dari Jawa Timur maupun Indonesia pada umumnya,” pungkas Khofifah.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer