MAKLUMAT — Sebuah video yang menampilkan bus dari perusahaan otobus Sahat’s Trans menjadi viral di media sosial setelah diunggah akun TikTok @bismantoro_23.
Kehebohan terjadi ketika bus yang beroperasi di Jepang ini menampilkan ungkapan khas dalam bahasa Indonesia, Pulang Malu Tak Pulang Rindu, pada bagian belakang kendaraannya.
Video tersebut direkam saat bus melaju di jalan tol Jepang, dan berhasil menarik perhatian warganet Indonesia yang merasa terhibur dan bernostalgia.
Penampakan tulisan besar “Sahat’s Trans” yang terlihat di badan bus mempertegas identitas perusahaan otobus milik Sahat Situmorang, seorang pengusaha asal Indonesia.
Reaksi warganet pun beragam, mulai dari rasa bangga hingga rasa kagum akan kehadiran perusahaan asal Indonesia di negeri sakura.
Ungkapan “Pulang Malu Tak Pulang Rindu” yang tertulis di bus ini dinilai menyentuh banyak hati karena membangkitkan kenangan akan kampung halaman.
Diolah dari berbagai sumber, Sahat’s Trans ternyata didirikan oleh Sahat Situmorang pada tahun 2015 dan berbasis di Sapporo, Hokkaido.
Perusahaan ini melayani berbagai kebutuhan transportasi di Jepang. Mulai dari minibus hingga bus besar seperti Isuzu Gala. Fokus utama perusahaan ini pada wisatawan domestik dan internasional.
Wisatawan ini mengunjungi daerah-daerah populer di Jepang, seperti Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hokkaido. Pesatnya pertumbuhan pariwisata di Jepang turut mendorong ekspansi bisnis Sahat’s Trans. Perusahaan ini makin dikenal luas, baik di Jepang maupun Indonesia.
Viral di TikTok
Hingga Senin (11/11) siang, video bus Sahat’s Trans telah ditonton lebih dari satu juta kali. Ratusan komentar dari warganet membanjiri unggahan ini. Beragam komentar pun bermunculan di unggahan tersebut.
Seperti yang ditulis oleh pengguna @jas***, “Orang Batak punya ini, marga Situmorang. Sahat Situmorang ownernya.” Ada pula pengguna yang berkomentar, “Bus Jepang, SAHAT’S TRANS punya orang Indonesia, Pak Sahat Situmorang,” tulis @01s***.
Akun SAHAT’S TRANS membalas komentar tersebut, “terima kasih sudah videoin bus kita. Semangat para perantau yg pulang malu tak pulang rindu”.