27.1 C
Malang
Minggu, November 24, 2024
TopikMenko PMK Muhadjir Effendy Berpotensi Jadi Cawapres Alternatif

Menko PMK Muhadjir Effendy Berpotensi Jadi Cawapres Alternatif

Dari kiri, Menko PMK Muhadjir Effendy, Presiden RI Joko Widodo, dan Menhan Prabowo Subianto. (Menhan Twitter)

CALON Presiden untuk Pilpres 2024 sudah mengerucut ke tiga nama, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto. Namun, hingga kini, belum ada nama yang pasti untuk mendampingi mereka sebagai calon wakil presiden.

Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, Mahfud MD, dan Sandiaga S. Uno, dibicarakan sebagai beberapa calon wakil. Selain mereka, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy juga sempat dibicarakan sebagai salah satu calon alternatif.

”Jika Ma’ruf Amin yang bukan dari parpol saja bisa jadi wapres, tentu Muhadjir Effendy juga bisa menjadi RI-2. Terlebih nama-nama cawapres yang disebutkan Jokowi bisa menjadi kompetitor Ganjar di masa datang,” kata Lely Arianie, pakar komunikasi politik.

Muhadjir dinilai memiliki track record yang bagus di pemerintahan, baik ketika masih menjabat sebagai Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) hingga menjadi Menko PMK.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, Muhadjir cocok menjadi cawapres. Dia menilai Muhadjir memiliki karakter kuat. Selain itu, berpengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.

”Kinerja Muhadjir tentu sudah terbukti ya, kita semua bisa merasakan bagaimana angka stunting yang secara perlahan mulai menurun di seluruh provinsi. Bahkan, cara kerja Muhadjir yang berani melakukan terobosan-terobosan besar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem inilah yang dibutuhkan Indonesia ke depan,” kata Ujang.

Di sisi lain, Muhadjir dalam beberapa kesempatan menyatakan bersyukur lantaran ada yang menyebut namanya dalam pembicaraan cawapres. Menurut dia, itu artinya ada yang menghitung dan menghargai kinerja selama membantu Presiden Jokowi.

Soal namanya yang masuk dalam kandidat cawapres, Muhadjir tetap kalem. ”Kita tunggu saja. Capres cawapres itu masih jauh sekali,” ucap Muhadjir sebagaimana dikutip Republika.

Soal dukung mendukung, meski Muhadjir merupakan pengurus PP Muhammadiyah, tetapi itu bukan jaminan mendapatkan dukungan dari ormas tersebut. Sebab, Muhammadiyah memang bersikap netral terkait dengan Pemilu dan Pilpres.

”Muhammadiyah bukan partai politik, tidak ada dukung mendukung. Makanya, kita tunggu saja,” kata Muhadjir.

Di sisi lain, wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim M. Khoirul Abduh mengatakan, belakangan memang muncul nama Muhadjir sebagai salah seorang cawapres alternatif. ”Apabila respons warga Muhammadiyah bagis, maka support-nya akan luar biasa,” ujarnya kepada Maklumat.id.

Dia mengakui, belakangan memang jarang kader Muhammadiyah dicalonkan menjadi presiden atau wakil presiden. Meski secara kapasitas tidak bisa diremehkan. Secara keilmuan, Muhammadiyah juga memiliki tokoh seperti Muhadjir dan Dien Syamsudin.

”Kalau secara SDM kita cukup. Namun, mungkin belum ada partai yang mengusung mereka. Ketika Prof Muhadjir ada yang mendorong untuk maju, saya pikir itu merupakan hal yang menarik,” terang Abduh. (*)

Reporter: Iqbal Darmawan, Miftahul Husnah

Editor: Mohammad Ilham

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer