MAKLUMAT – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Nazaruddin Malik, M.Si., meraih predikat sebagai figur akselerator kemajuan. Penghargaan itu ia terima pada ajang detikJatim Awards dengan kategori inovator kemandirian pendidikan tinggi di Surabaya pada 25 November lalu.
Keberhasilan ini bukan tanpa alasan. Nazaruddin telah menunjukkan kontribusi dalam mengembangkan perguruan tinggi berjuluk kampus putih itu menjadi perguruan tinggi mandiri di bidang finansial.
Ia telah berhasil mengelola dan mengembangkan lebih dari 15 unit bisnis yang meliputi rumah sakit, hotel, SPBU, bengkel, dan bank. Inovasi ini telah melambungkan Kampus Putih, sehingga tidak lagi bergantung pada biaya kuliah mahasiswa. Civitas akademika mampu memberikan kebebasan untuk terus berkembang.
“Kami berkomitmen menjadikan UMM sebagai kampus dengan reputasi yang bisa berbicara di level daerah hingga internasional,” ujarnya.
Sebelumnya, Kampus Putih ini telah meraih gelar sebagai Kampus Islam terbaik dunia versi UniRank.
Keberhasilan ini membuktikan UMM memiliki fokus yang kompleks. Pihak kampus berharap bisa memberi kontribusi besar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa.
“UMM akan terus berusaha menciptakan sumber daya yang berkelanjutan untuk mencapai lebih banyak hal. Penghargaan ini kami harapkan bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan negeri,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Humas UMM, Dr. M. Isnaini, sangat bangga atas prestasi yang diraih Rektor UMM. Ia percaya, penghargaan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh sivitas akademika Kampus Putih, untuk terus berprestasi di level yang lebih tinggi.
“Ini bukti bahwa pak rektor telah menjadi contoh yang baik bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa. Semoga semangat dan totalitas beliau dalam berbagi bisa terus menginspirasi kami semua,” kata Dr. Isnaini.
Capaian ini menunjukkan keseriusan dalam inovasi dan kemandirian. Harapannya bisa memberi kontribusi besar yang dimulai dari pendidikan tinggi hingga membentuk ekonomi sirkular bagi bangsa.