22.1 C
Malang
Kamis, Desember 5, 2024
RagamMuhammadiyah Latih Kader Diplomasi untuk Isu Global

Muhammadiyah Latih Kader Diplomasi untuk Isu Global

Universitas Muhammadiyah memandang perlu pelatihan diplomasi untuk mendukung kerja sama global. Foto: dok.UMM

MAKLUMAT – Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional Pimpinan Pusat (LHKI PP) Muhammadiyah akan terus memperkuat kapasitas diplomasi umat Islam. Langkah ini untuk mendukung kerja sama sekaligus mengambil peran aktif dalam isu global.

Dewan Pakar LHKI PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin mengatakan umat Islam perlu berperan aktif dalam isu-isu global. Pernyataan ini ia sampaikan dalam Diplomacy Training for Global Partnerships Batch 2 yang digelar Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

“Hari ini, umat Islam memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi bagian dari solusi atas berbagai konflik global,” katanya pada kegiatan yang digelar 29 November-1 Desember 2024.

Sedikitnya 80 peserta dari berbagai kalangan mengikuti pelatihan ini. Sejumlah majelis dalam PP Muhammadiyah turut ambil bagian.

Tak ketinggalan pula Kantor Urusan Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah, serta aktivis dan pegiat hubungan internasional.

Sejumlah narasumber yang turut memberikan paparan adalah para diplomat, pakar dan praktisi di bidang hubungan internasional. Sebut saja Dubes Yuli Mumpuni Widarso, Dubes Priyo Iswanto, Dubes Bunyan Saptomo, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, Prof. Dr. Syafiq A. Mughni,  Yayah Khisbiyah, serta sejumlah tokoh lainnya.

Ketua LHKI PP Muhammadiyah, Dr. Imam Addaruqutni, M.A., menekankan bahwa kegiatan ini memiliki dimensi yang sangat luas. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDG’s) atau pembangunan berkelanjutan.

“Sebetulnya pelatihan ini bisa menjadi langkah konkret membangun kapasitas diplomasi generasi muda,” jelasnya.

Salah satu poin dalam SDG’s berdasarkan piagam Paris 2015 adalah kemitraan yang berkelanjutan. Menurutnya, pelatihan ini merupakan manifestasi dari prinsip tersebut.

“Kemitraan itu luas. Bukan soal koordinasi, di dalamnya mengikat kemampuan membaca dinamika global dan mengarahkan kebijakan untuk kepentingan bersama,” imbuhnya.

Imam Addaruqutni menambahkan kontribusi Muhammadiyah sangat penting mendukung diplomasi global. Harapannya, Muhammadiyah mampu mencetak kader di panggung internasional.

“Program ini menjadi bukti dan komitmen Muhammadiyah untuk membangun generasi diplomat yang memiliki wawasan global, sekaligus berpijak pada nilai-nilai Islam Berkemajuan,” tegasnya.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer