22 C
Malang
Senin, Desember 23, 2024
KilasMahfud MD Bingung dengan Sikap Presiden Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi

Mahfud MD Bingung dengan Sikap Presiden Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi

Eks Menko Polhukam, Mohammad Mahfud MD. (Foto:IST)
Eks Menko Polhukam, Mohammad Mahfud MD. (Foto:IST)

MAKLUMAT — Eks Menko Polhukam di era pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Mohammad Mahfud MD, mempertanyakan sikap dan komitmen Presiden Prabowo Subianto terkait pemberantasan korupsi.

Melalui akun media sosial (medsos) X (dulu Twitter) pribadinya @mohmahfudmd pada Ahad (22/12/2024) sore, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) itu menilai sikap Prabowo terkait pemberantasan korupsi cukup membingungkan.

“Sikap Presiden Prabowo tentang pemberantasan korupsi seperti membingungkan,” tulisnya, dikutip Ahad (22/12/2024).

Menurut Mahfud, beberapa pernyataan Prabowo berkaitan dengan pemberantasan korupsi seolah menunjukkan sikap yang berubah-ubah. Meski begitu, ia juga menyebut masih ada harapan.

“1) Katanya korupsi akan disikat, koruptor akan dikejar sampai ke Antartika; 2) Tapi katanya lagi koruptor akan diberi maaf asal mengembalikan hasil korupsinya; 3) Masih ada harapan karena dia juga bilang, “Tunggu setelah 6 bln”,” tulis Mahfud.

Cuitan Mahfud MD di akun media sosial X pribadinya @mohmahfudmd, Ahad (22/12/2024).
Cuitan Mahfud MD di akun media sosial X pribadinya @mohmahfudmd, Ahad (22/12/2024).

Pernyataan Prabowo Soal Pemberantasan Korupsi

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik koruptif di Indonesia, bahkan ia berkelakar bakal mengejar para koruptor sekalipun lari sampai ke Antartika. Hal itu ia tegaskan dalam rapat kabinet dan di beberapa kesempatan lain setelahnya.

Kemudian, ketika melakukan pertemuan dengan para mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prabowo meminta para koruptor untuk mengembalikan hasil curiannya. Dengan begitu, kata dia, mungkin mereka bakal bisa dimaafkan.

Di sisi lain, Prabowo juga meminta masyarakat untuk bersabar dalam menilai kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinannya, setidaknya tunggu pemerintahan berjalan paling tidak selama enam bulan.

Jauh sebelum itu semua, Waketum Partai Gerindra yang juga adik kandung Prabowo, Hasjim Djojohadikusumo sempat mengatakan, Presiden bakal melakukan evaluasi kinerja kabinetnya setiap enam bulan sekali. Para anggota kabinet yang tidak mampu memenuhi target kinerja bakal dilakukan reshuffle.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer