MAKLUMAT — Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, beserta sejumlah jajarannya datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/1/2025), untuk menemui Presiden RI Prabowo Subianto, sekaligus menyampaikan undangan kepada orang nomor satu Indonesia itu untuk menghadiri Kongres ke-18 Muslimat NU.
“Sore ini saya sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU didampingi jajaran PP Muslimat, kami audiensi, menghadap Bapak Presiden, dalam rangka persiapan Kongres ke-18 Muslimat NU,” ujar Khofifah saat konferensi pers usai bertemu Prabowo di Istana.
Kongres ke-18 Muslimat NU, kata Khofifah, akan dilaksanakan pada 11-16 Februari 2025 mendatang, yang akan diikuti oleh ratusan cabang dan seluruh pimpinan wilayah se-Indonesia.
“Dihadiri oleh 532 Cabang, lalu 11 Pimpinan Cabang Istimewa, 37 PW (Pimpinan Wilayah). Jadi untuk provinsi baru di Papua, yang belum terbentuk adalah untuk (Provinsi) di Pegunungan Tengah,” ungkap mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu.
Kiprah dan Layanan Muslimat NU
Dalam kesempatan itu, Khofifah mengaku juga menyampaikan sejumlah laporan terkait perkembangan dan layanan yang telah dilakukan oleh Muslimat NU yang tersebar di seluruh Indonesia, berupa panti asuhan, lembaga pendidikan, hingga majelis taklim dan pusat koperasi (puskop).
“Layanan Muslimat NU ada 171 panti asuhan, ada 9.800-an TK dan Raudhatul Athfal (RA), dan 16.356 TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran). Dan kita memiliki hampir 66 ribu, 65.900-an himpunan da’iyah dan majelis taklim Muslimat NU. Kami juga memiliki Pusat Koperasi Annisa, mungkin satu dari lima Puskop perempuan yang ada di Indonesia,” urainya.
“Kami memiliki 43 rumah sakit dan klinik. Layanan-layanan inilah yang selama ini menggerakkan kegiatan Muslimat NU di seluruh Indonesia,” sambung Khofifah.
Undang Prabowo Hadiri Pembukaan
Dalam kesempatan yang sama itu, Khofifah lantas menyampaikan undangan untuk Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri Pembukaan Kongres ke-18 Muslimat NU pada tanggal 12 Februari 2025.
“Kami sowan, Pak Presiden mohon kehadiran beliau pada pembukaan kongres,” sebutnya.
Luncurkan Dua Program Penting
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, dalam momentum Kongres ke-18 nanti Muslimat NU bakal meluncurkan dua program baru yang menurutnya sangat penting, yaitu Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem alias ‘Mustika Mesem‘, serta program Muslimat Cantik Sadar Lingkungan alias ‘Mustika Darling‘.
Mustika Mesem, kata Khofifah, adalah salah satu terobosan program yang dicanangkan Muslimat NU untuk berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem serta mengatasi problem stunting di tengah-tengah masyarakat.
“Mustika Mesem, antara lain di setiap pengajian, mereka membawa satu biji telur setiap pengajian, minimal, yang bawa dua telur juga banyak. Kita memberikan sapaan pada mereka yang terindikasi stunting dan yang di data di desa kategori miskin ekstrem,” jelasnya.
Sementara itu, program Mustika Darling bakal fokus melakukan upaya-upaya untuk mengatasi persoalan berkaitan dengan permasalahan lingkungan hidup, utamanya mengatasi persoalan sampah yang kian meresahkan. Nantinya, kata Khofifah, para kader bakal dilatih untuk melakukan gerakan memilah sampah, antara sampah plastik, sampah kering dan sampah basah.
Ia mengaku optimis, jika setiap ranting ataupun anak cabang Muslimat NU melakukan program-program tersebut secara masif, bakal mampu meminimalisir bahkan mengatasi permasalahan sampah yang ada di banyak daerah.
“Kalau setiap ranting atau setiap anak cabang melakukan hal yang sama dan bisa diikuti oleh yang lain. Saya rasa problem penumpukan sampah di berbagai daerah relatif akan bisa diminimalisir,” tandas Khofifah.
