MAKLUMAT – Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar milik PLN Nusantara Power telah meningkatkan kapasitasnya menjadi 2.700 MW. Kekuatan ini menjadikannya sebgai salah satu tulang punggung pasokan listrik nasional.
Presiden Prabowo Subianto melakukan peresmian secara simbolis pada 20 Januari 2025. Peresmian ini menandai beroperasinya pasokan energi dalam mendukung kekuatan ekonomi bagi di Tanah Air.
PLTGU Muara Tawar telah dibekali dengan teknologi canggih dengan respons yang cukup cepat. Perannya sebagai pembangkit peaker, memastikan kestabilan pasokan listrik saat mencapai beban puncak. Kecanggihan lainnya adalah, fasilitas compressed natural gas (CNG) plant untuk mendukung pemulihan sistem kelistrikan.
“Energi bersih bukan soal menekan emisi, tetapi juga tentang mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Ini sudah menjadi komitmen PLN dalam mempercepat transisi energi melalui pengembangan Energi Bersih Terbarukan (EBT),” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam surat resminya.
Pembangkit Listrik Canggih
PLTGU Muara Tawar telah membuktikan keandalannya dengan tingkat kesiapan operasional di atas 90 persen. Kemampuan ini sesuai standar internasional dari North American Electric Reliability Corporation (NERC).
Beroperasinya PLTGU Muara Tawar menjawab kebutuhan listrik di wilayah Jawa-Madura-Bali. Bahkan keberadaannya berperan besar menjaga pasokan listrik untuk kebutuhan VVIP di Jakarta dan sekitarnya.
PLN Nusantara Power telah menyelesaikan proyek add-on Muara Tawar yang menambah daya hingga 650 MW. Proyek ini juga telah menyerap tenaga kerja lokal hingga 1.140 tenaga kerja dengan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapa 34,76 persen.
Tulang Punggung Setrum Tanah Air
Sementara itu, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menambahkan bahwa PLTGU Muara Tawar berperan besar menjaga pasokan listrik di tanah air. Selain itu, pihaknya juga mendukung target pemerintah mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“PLN NP berkomitmen untuk terus menjaga pasokan listrik yang stabil. Terutama wilayah DKI Jakarta, seperti Gedung DPR, MPR, kementerian, dan Istana Presiden. Melalui add on PLTGU Muara Tawar, juga mampu mengurangi emisi CO2 sebanyak 417.195 ton CO2 per tahunnya,” Ruly menjelaskan.
