KEBERADAAN Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) harus memberikan kebermanfaatan yang nyata bagi umat, bangsa, dan persyarikatan. Itulah salah satu agenda strategis yang diusung Korwil Fokal IMM Jawa Timur dalam Musyawarah Nasional (Munas) V di Hotel Puri Senyiur Samarinda, 23-25 Juni 2023.
Ketua Fokal IMM Korwil Jatim Suli Da’im MM mengatakan, sudah saatnya alumni IMM terlibat dan berperan aktif dalam dinamika politik kebangsaan.
“Alumni IMM jangan hanya jadi pengamat politik yang bisanya menilai dan mengomentari. Alumni harus pula terlibat dan berperan aktif dalam politik kebangsaan,” katanya disela keberangkatan ke Samarinda, Jumat (23/6/2023).
Rombongan Fokal IMM Jatim yang berangkat terdiri atas 23 peserta itu terdiri dari 5 utusan korwil dan 18 utusan koordinator daerah (korda).
Suli menambahkan, agenda strategis yang kedua adalah Munas harus menjadi forum yang strategis untuk membahas isu-isu aktual dan strategis yang berdampak dan kehidupan masyarakat secara luas.
“Yang jelas, Munas V kali ini tidak sekadar kumpul-kumpul dan ajang reuni. Ada banyak agenda besar yang harus dibahas,” jelas Suli.
Agenda strategis ketiga, lanjut dia, perlu sikap politik dari Fokal IMM menghadapi tahun politik 2024. Terutama menyangkut keberadaan para calon presiden yang hadir dalam Munas V.
“Yang utama tentu terkait komitmen para calon presiden terhadap keumatan, kebangsaan, dan pada persyarikatan,” papar Suli.
Ia memaparkan, agenda strategis keempat adalah Munas ini sepatutnya bisa menjadi motivasi bagi kaum muda agar lebih termotivasi dalam ber-IMM. Terutama menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dan tak menentu.
Sebab, Ghirah ber-IMM harus dirawat dan ditumbuhkembangkan agar organisasi otonomi (ortom) Muhammadiyah ini bisa meneguhkan diri sebagai gerakan mahasiswa Islam di bidang keagamaan, kemasyarakatan dan kemahasiswaan.
“Sebagaimana Tri Kompetensi IMM yang harus melekat dalam diri melekat dalam diri manusia IMMawan dan IMMawati. Ketiganya, yakni intelektualitas, religiusitas, dan humanitas,” ungkapnya.
Tak kalah penting adalah agenda kelima, yakni Korwil IMM Jatim mendorong koordinator nasional (kornas) agar membuat jaringan atau networking untuk menempatkan kader-kader terbaiknya di jabatan publik dan politik.
“Ini sangat dibutuhkan untuk menguatkan kerja sama organisasi, menambah wawasan, serta meningkatkan pengetahuan,” pungkas Suli. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto