23.2 C
Malang
Jumat, Mei 3, 2024
KilasMuhammadiyah Restui Muhadjir Bacawapres, Ketua PWM Jatim: Angin Segar Demokrasi

Muhammadiyah Restui Muhadjir Bacawapres, Ketua PWM Jatim: Angin Segar Demokrasi

Ketua PWM Jatim Prof Dr dr Sukadiono.

RESTU dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait Muhadjir Effendy yang menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) sudah turun. Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu dalam beberapa kesempatan disuarakan sebagai salah seorang bacawapres.

Ada dua partai politik yang membicarakan kemungkinan itu, yakni dari PDIP yang telah menentukan Ganjar Pranowo sebagai cawapres. Juga datang dari PAN yang belum memastikan siapa bacawapres yang bakal diusung menuju Pilpres 2024.

”Insya Allah PP Muhammadiyah memberi restu kepada Pak Muhadjir,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr dr Sukadiono di Surabaya, Jumat (23/6/2023).

Menurut Sukadiono, restu itu didasarkan pada pernyataan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Kamis (22/6).

Mu’ti mengaku bahwa telah mengusulkan kepada partai politik agar spektrum calon presiden (capres) dan cawapres  diperluas. Sehingga rakyat memiliki banyak figur alternatif. Munculnya nama seseorang dalam hasil survei tidak bisa menjadi tolok ukur. Sebab, bukan mustahil hasil survei bisa direkayasa.

Karena itu, Muhammadiyah menganggap masih ada waktu untuk partai politik mendengarkan aspirasi dari banyak pihak serta memberikan penilaian terhadap figur-figur yang muncul, sehingga rakyat memiliki banyak pilihan.

Atas usulan tersebut, kata Mu’ti,  kemudian muncul nama Muhadjir Effendy yang juga Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi dalam bursa bakal cawapres. Salah satunya seperti yang diungkap Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.

Mu’ti mengatakan, dengan masuknya nama Muhadjir dalam bursa Bacawapres, dapat dinilai sebagai respons dari partai politik atas usulan Muhammadiyah tersebut.

”Itu sebagai bagian dari bagaimana partai juga tidak hanya menyerap aspirasi elite tetapi juga menyerap aspirasi kaum alit (kecil),” ujar Mu’ti.

“Karena itu munculnya Pak Muhajir ya bagian dari respons partai politik itu dan sepenuhnya nanti kan menjadi otoritas partai politik untuk memutuskan siapa berpasangan dengan siapa di Pilpres,” tegasnya.

Dia pun berharap dengan masuknya nama Muhadjir dalam bursa Cawapres, masyarakat memiliki banyak pilihan dan semakin tercerahkan.

Sukadiono yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) itu mengatakan, kemunculan nama Muhadjir dalam bursa Cawapres adalah angin segar dalam demokratisasi di Indonesia.

”Meskipun tidak berasal dari partai, bukan berarti figur Muhadjir lemah secara legitimasi dan basis dukungan. Pengalaman dan pergaulan yang luas adalah modal besar dia untuk punya kontribusi besar dalam membangun bangsa ini,” katanya.

Terkait dengan sikap warga Muhammadiyah yang jumlahnya jutaan orang yang tersebar di seluruh Indonesia ini, Sukadiono mengatakan, umat akan mendukung penuh Muhadjir. ”Karena baru pertama kali  kader Muhammadiyah jadi Bacawapres, insya Allah seluruh warga Muhammadiyah akan menyukseskannya,” tegasnya. (*)

Reporter: Iqbal Darmawan

Editor: Mohammad Ilham

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer