MAKLUMAT — Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh sektor pariwisata Indonesia. Menurut dia, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang besar untuk bisa bersaing di tingkat global.
“Namun masih ada beberapa kendala yang harus diatasi agar destinasi wisata di tanah air dapat bersaing dengan negara-negara lain, terutama di kawasan ASEAN (Asia Tenggara),” ujarnya kepada awak media, usai menghadiri Rakerwil II LHKP PWM Jawa Timur, Ahad (16/2/2025).
Saleh menyebut, salah satu tantangan terbesar pada sektor pariwisata adalah manajemen dari pihak pemerintah. Ia menekankan pentingnya perbaikan dalam manajemen pariwisata, yang harus dimulai dengan melakukan revisi terhadap Undang-Undang (UU) yang mengatur sektor tersebut.
Saat ini, lanjutnya, DPR RI sedang membahas revisi Undang-Undang Pariwisata yang diharapkan bakal dapat membawa nomenklatur baru, yang lebih relevan dengan konteks saat ini.
Lebih lanjut, selain soal manajemen, Saleh juga menandaskan bahwa mentalitas masyarakat menjadi salah satu kelemahan yang harus diperbaiki. “Bahwa banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami pentingnya pariwisata,” tandasnya.
Hal itu akhirnya sering kali berujung pada perilaku yang kurang ramah terhadap para wisatawan ataupun turis dalam beberapa hal, misalnya seperti kurangnya kebersihan di tempat-tempat umum dan sikap yang kurang sopan.
“Ketika orang lain datang berkunjung ke tempat itu, kadang-kadang ada saja problem. Misalnya, kurang ramah, kemudian ada yang kasar, pungli, ada pencurian, dan kadang-kadang juga mereka tidak bersih,” terangnya.
Saleh berharap bahwa dengan perbaikan dalam manajemen dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pariwisata, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di kancah internasional. “Jika tantangan-tantangan ini dapat diatasi, maka destinasi wisata di Indonesia akan lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” pungkas politisi PAN itu.
_____
Penulis: Habib Muzaki | Editor: Ubay NA
