22.7 C
Malang
Minggu, Maret 9, 2025
KilasHaedar Nashir Tegaskan Komitmen Wasathiyah Islam Berkemajuan, Membangun Peradaban

Haedar Nashir Tegaskan Komitmen Wasathiyah Islam Berkemajuan, Membangun Peradaban

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, saat Pembukaan Pengajian Ramadan 1446 H di UMJ, Kamis (6/3/2025). (Foto: Ubay NA)
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, saat Pembukaan Pengajian Ramadan 1446 H di UMJ, Kamis (6/3/2025). (Foto: Ubay NA)

MAKLUMAT – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi menegaskan pentingnya membangun peradaban Islam yang moderat dan maju berbasis konsep Wasathiyah Islam Berkemajuan.

Hal itu ia sampaikan ketika memberikan sambutan dalam Pembukaan Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah 1446 H di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (6/3/2025). Pengajian Ramadan kali ini mengangkat tema ‘Pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan: Tinjauan Teologis, Ideologis, dan Praksis‘.

Konsep Wasathiyah Islam Berkemajuan

Dalam kesempatan tersebut, Haedar mengatakan bahwa konsep Wasathiyah Islam Berkemajuan sudah menjadi arus utama pemikiran Islam di Indonesia dan mendapat perhatian di berbagai forum internasional.

Prinsip wasathiyah, kata dia, berlandaskan ajaran Al-Quran, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 143, tentang pentingnya umat Islam bersikap adil dan tidak berlebihan dalam beragama.

Mengutip penjelasan Imam Al-Qurthubi dalam ‘Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an‘, makna ‘ummatan wasathan‘ dengan berakar pada istilah ‘wasath‘, yang berarti adil dan terbaik. Umat Islam disebut sebagai umat yang adil (al-adl), umat yang baik (khair) dan umat pilihan (khiar).

Menurut Haedar, merujuk pada sejumlah kitab tafsir, umat Islam adalah umat tengahan. Sebab, saat itu umat Nasrani cenderung tidak mengindahkan urusan-urusan duniawi dan terlalu berlebihan secara keberagamaan. Sebaliknya, umat Yahudi justru sangat ‘pro’ terhadap keduniawian.

Wasathiyah islam berkemajuan bukan sekedar pada sikap semata tetapi juga memberikan alternatif dari tengah dimana kita harus pro dunia tapi membawa dunia untuk kemaslahatan hidup dan menjadi tempat aman menuju akhirat,” ujarnya.

“Sejak awal berdirinya, Muhammadiyah telah menerapkan prinsip ini dalam praktik kehidupan bermasyarakat,” imbuh Haedar.

Haedar mengungkapkan, konsep tersebut juga ditegaskan dalam Deklarasi Bogor tahun 2018 silam, yang menekankan prinsip: tawasut (moderat), i’tidal (adil), tasamuh (toleran), syura (musyawarah), ishlah (reformasi untuk kemaslahatan), futuwah (inisiatif mulia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara), muwathanah (penerimaan terhadap NKRI).

Peran Perempuan dan Amal Usaha Muhammadiyah

Lebih lanjut, Haedar juga menyoroti peran perempuan dalam kehidupan sosial, yang juga telah diperjuangkan oleh Muhammadiyah melalui ortom khususnya, Aisyiyah. “Muhammadiyah mempelopori pendidikan dan pemberdayaan perempuan, serta mendorong keterlibatan mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” terangnya.

Dalam prinsip organisasi, Muhammadiyah menekankan pentingnya amal usaha berbasis ibadah yang dikelola secara profesional agar bermanfaat bagi umat. Hal ini sejalan dengan perintah dalam Surah Ali Imran ayat 104 tentang dakwah dan amar makruf nahi munkar.

Sekadar informasi, Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah 1446 H tersebut bakal berlangsung selama tiga hari, mulai pembukaan pada Kamis (6/3/2025), hingga Sabtu (8/3/2025) mendatang. Kegiatan tersebut bakal membahas topik-topik terkait pengembangan Wasathiyah Islam Berkemajuan, mulai dari perspektif teologis, ideologis, hingga praksis.

Sejumlah pejabat publik tampak hadir dalam Pembukaan Pengajian Ramadan tersebut. Mulai dari Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Mendiktisaintek Brian Yuliarto, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, serta Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.

Selain itu, tampak hadir juga Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq, Wamendiktisaintek Fauzan, Wamen P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla, Wamen KKP Didit Herdiawan, Direktur Utama PTPN Mohammad Abdul Ghani, hingga Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latief.

Dengan tema besar Wasathiyah Islam Berkemajuan, Muhammadiyah terus menegaskan komitmennya untuk membangun peradaban Islam yang moderat, maju, dan inklusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer