Apa Olahraga yang Cocok saat Puasa Ramadan?

Apa Olahraga yang Cocok saat Puasa Ramadan?
Ilustrasi sepakbola. Foto: Emilio Garcia/Unsplash

MAKLUMAT – Puasa Ramadan 1446 H/2025 telah memasuki hari ketujuh. Apakah Anda masih rutin menjalani olahraga di tengah puasa? Bila masih rutin, ada banyak manfaat saat berolahraga di tengah puasa.

Namun sebelum membahasnya, sudah cukup banyak atlet profesional tetap menjalani ibadah puasa saat bertanding. Paling umum dan mudah terlihat adalah pemain sepakbola.

Sebut saja Sadio Mane, Mohammed Salah, Sofyan Amrabat, Achraf Hakimi, Lamine Yamal, Wesley Fofana, dan sederet bintang lainnya. Mereka terlihat membatalkan puasa ketika mendengar azan maghrib, baik saat bertanding maupun latihan.

Namun demikian, para atlet tidak bisa dijadikan patokan. Juga tidak apple to apple dengan masyarat umum yang berolahraga untuk mengisi kekosongan waktu atau kebugaran.

Kurangi Intensitas Olahraga Berat

Ahli gizi asal Sudan, Husam Mohamed mengatakan bahwa berolahraga pada saat puasa Ramadan tidak melakukan latihan dengan intensitas tinggi. Hal ini tak lepas dari banyaknya cairan tubuh yang berkurang selama menjalani puasa Ramadan.

“Anda tidak perlu berolahraga secara berlebihan. Untuk latihan kekuatan lebih baik pada malam hari dan mengurangi volume latihan,” katanya mengutip The National.

Pria yang tinggal di Dubai (Uni Emirat Arab) ini mengaku masih rutin maraton kendati di tengah bulan Ramadan. Sementara waktu yang ia pilih rata-rata satu jam sebelum berbuka puasa. Namun ia pernah ikuti maraton di Jepang pukul 09.00 waktu setempat, saat menjalani ibadah puasa Ramadan.

Perbanyak Protein dan Serat

Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi elektrolit agar tetap terhidrasi dan menjaga tubuh tetap segar. Selain itu, perlunya protein dan menambah makanan yang kaya serat saat berbuka puasa seperti buah dan sayur juga penting.

Kepala Departemen Ortopedi di Rumah Sakit Saudi Jerman di Ajman (Arab Saudi), Dr. Arafat Alfikey mengatakan hal serupa. Ia menyarankan untuk menghindari olahraga berat dengan intensitas tinggi.

“Saat berpuasa, tubuh akan banyak menguras glikogen, yang merupakan sumber utama tenaga dalam performa,” ungkapnya. Bila berolahraga terlalu keras, kadar glikogen akan semakin terkuras dan membuat tubuh kian lemas.

Perbanyak Istirahat

Ia menyarankan untuk berolahraga sebelum berbuka atau sebelum makan. Olahraga pagi tidak mendapat rekomendasi Alfikey untuk menghindari menahan rasa sakit selama berjam-jam sebelum berbuka.

“Tidur yang baik dan tetap terhidrasi sehari sebelum kompetisi sangat penting,” ia memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *