
MAKLUMAT — Babelan, Kabupaten Bekasi, menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Presiden Prabowo Subianto pada Sabtu (8/3/2025). Dalam kunjungannya, Presiden langsung meninjau kondisi pemukiman yang masih terendam banjir.
Tiba sekitar pukul 17.57 WIB, Prabowo menyusuri kawasan yang terdampak, berbincang dengan warga yang bertahan di rumah mereka, serta mendengarkan keluhan dan kebutuhan mendesak yang mereka hadapi. Selain memberikan perhatian pada situasi tersebut, Presiden juga menyerahkan bantuan makanan untuk berbuka puasa. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga, terutama di tengah bulan Ramadan yang penuh makna.
“Kami ingin memastikan kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi, termasuk dalam situasi sulit seperti ini,” ujar Prabowo melansir laman Sekretariat Presiden.
Namun, yang menarik dari kunjungan tersebut adalah momen kebersamaan yang tercipta. Presiden tidak hanya menyerahkan bantuan, tetapi juga meluangkan waktu untuk berbuka puasa bersama warga di salah satu rumah yang ia kunjungi.
Dengan suasana sederhana, kebersamaan yang terjalin menciptakan suasana hangat di tengah ujian berat yang dialami masyarakat. Kehadiran Presiden Prabowo, yang didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, memberi semangat bagi warga yang terdampak bencana. Acara buka puasa bersama dengan korban banjir juga diunggah pada akun @prabowo di media sosial X.
Meski demikian, di media sosial, kunjungan tersebut menuai berbagai reaksi. Salah satu pemilik akun centang biru di platform X, GG, menyoroti keterlambatan respons dan keterbatasan mitigasi bencana yang terjadi. Ia mengkritik kebijakan pemotongan anggaran yang dianggap berdampak pada lambatnya evakuasi serta pemulihan infrastruktur pascabanjir.
“Sudah beberapa hari Pak Prabowo. Bahkan evakuasi juga terhambat. Mitigasi bencana tidak maksimal karena Bapak memotong anggaran mereka. Bapak lebih memilih DME daripada mitigasi dan penanganan bencana! Lalu, setelah ini apa? PUPR juga tidak akan bisa recover infra yg kena banjir, Bapak sudah potong anggarannya. Daerah juga gak bisa bergerak, dana alokasi untuk daerah belum turun dari pusat. Entah apa yg terjadi dengan APBN-APBN Kita belum rilis, tdk ada transparansi setelah Bapak menjabat,” tulisnya dalam komentarnya di media sosial.***