
MAKLUMAT — Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Buduran, Sidoarjo, melalui Bidang Pendidikan dan Pelatihan, menggelar kajian muslimah bertajuk ‘Beauty Inside, Inspiring Outside‘, Ahad (16/3/2025).
Acara yang digelar di Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran tersebut diikuti tak kurang dari 70 peserta, yang berasal dari berbagai cabang se-Sidoarjo, termasuk para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fattah Buduran dan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Porong.
Ketua Panitia, Rizka Yulia, berharap kajian tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta. “Kami berharap, kajian muslimah ini memberikan ilmu, wawasan, dan gagasan baru serta dampak positif bagi semua yang hadir, sehingga ke depannya muncul muslimah-muslimah tangguh,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Peran Muslimah dalam Konsep Perempuan Berkemajuan
Ketua PCNA Buduran, Rifatul Hidayah, menegaskan bahwa dalam pandangan Muhammadiyah, muslimah harus memiliki peran strategis dalam kehidupan. “Organisasi Muhammadiyah memiliki pandangan yang cukup dinamis terhadap muslimah, hal ini diusung dalam konteks Perempuan Berkemajuan,” ucapnya.
Menurut Rifatul, perempuan berkemajuan adalah mereka yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, serta berpikir maju. Selain itu, perempuan juga harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan aktif dalam berbagai bidang kehidupan.
Ia juga menjelaskan, tema seminar tersebut, yakni ‘Menjadi Muslimah Idaman yang Berdaya dan Bermanfaat bagi Umat‘, sengaja dipilih dan diangkat karena mencerminkan realitas yang dihadapi perempuan, khususnya kader-kader Nasyiatul Aisyiyah.
“Fakta bahwa perempuan yang mau terjun dalam organisasi serta tanggap akan keadaan sosial masih minim. Hal ini menjadi alasan kami di PCNA Buduran untuk mengadakan kegiatan ini,” tambah Rifatul.
Antusiasme Tinggi Peserta
Dalam acara tersebut, Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya yang juga pengurus PWNA Jawa Timur, Arin Setyowati, menyampaikan materi tentang perempuan muda yang berkemajuan. Sementara itu, Sarah Syahid Salsabila (Muslim Motivator) membahas soal bagaimana menjadi muslimah yang berkualitas tinggi.
Rifatul mengungkapkan, antusiasme peserta selama mengikuti forum sangat tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan pada saat sesi diskusi, usai pemaparan materi.
“Ayunda Arin sebagai seorang aktivis perempuan dengan segudang pengalaman sangat cocok membawakan materi tentang perempuan berkemajuan. Sedangkan Mbak Salsa, sebagai motivator muslim yang aktif di berbagai kegiatan sosial, sangat kompeten dalam pembahasan perempuan cantik dan berdaya,” jelas Rifatul.
Dengan adanya forum kajian tersebut, PCNA Buduran berharap ke depan dapat terus mencetak generasi-generasi muslimah yang tidak hanya cerdas dan berakhlak, tetapi juga memiliki peran nyata dalam kehidupan sosial, maupun organisasi.
_______
Penulis: Bayu Firdaus | Editor: Ubay NA