
MAKLUMAT — Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, mengajak semua pihak, terutama Muhammadiyah, untuk terus memperkuat sinergi serta kolaborasi dalam rangka menyukseskan visi pembangunan di Bumi Angling Dharma itu.
Hal tersebut ia sampaikan ketika memberikan sambutan, sekaligus membuka Kajian Ramadan 1446 Hijriah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro di Aula Taqwa, Ahad (16/3/2025).
Membuka sambutannya, Nurul menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kontribusi serta peran Muhammadiyah dalam membantu melaksanaka pembangunan di Bojonegoro. “Alhamdulillah, kami bersyukur bisa hadir bersama bapak/ibu keluarga besar Muhammadiyah Bojonegoro,” bukanya.
“Kami sampaikan terima kasih banyak kontribusi Muhammadiyah yang sangat besar kepada masyarakat Bojonegoro,” sambung Nurul.
Tancap Gas Eksekusi Program Unggulan
Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan sejumlah program unggulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro di bawah kepemimpinan Bupati Setyo Wahono, bersama dirinya. Termasuk dalam rangka mengurai masalah kemiskinan, hingga meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Nurul menegaskan, pasca dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari 2025 lalu, ia bersama Bupati Setyo langsung ‘tancap gas’ dan bergerak melaksanakan program-program yang telah direncanakan dan dicanangkan untuk lima tahun ke depan.
Di bawah kepemimpinan Wahono-Nurul, ia menandaskan komitmen pemerintah untuk melakukan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan (meningkatkan angka harapan hidup), ekonomi, meningkatkan rata-rata pendapatan perkapita, serta menurunkan tingkat pengangguran. “Slogan Kabupaten Bojonegoro, makmur membanggakan bisa bersinergi dengan Muhammadiyah”, ujarnya.
Ia lantas mengajak semua pihak dan seluruh elemen, khususnya Muhammadiyah, untuk bersinergi menjadi mitra pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di Bojonegoro. “Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi bersama-sama membangun Bojonegoro lebih adil dan makmur,” tandas Nurul.
Implementasi Risalah Islam Berkemajuan untuk Membangun Negeri
Sebelumnya, Ketua PDM Bojonegoro, Suwito, dalam sambutannya menyampaikan tema besar yang diambil pada kajian ini, yakni ‘Amar Makruf Nahi Munkar Menuju Baldah Thoyyibah‘, sesuai dengan semangat perjuangan Muhammadiyah.
Ia menjelaskan makna amar makruf nahi munkar menuju baldah thayyibah, supaya tema tersebut menjadi spirit perjuangan dan pengabdian warga Persyarikatan Muhammadiyah.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Tamhid Masyhudi, yang menjadi pembicara kunci dalam acara tersebut, dalam paparannya mengungkapkan syarat-syarat terwujudnya negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang aman, makmur dan senantiasa dalam alunan Allah Swt.
Menurutnya, syarat utama mewujudkannya adalah dengan mengonsolidasikan seluruh kekuatan yang ada.
Ia mencontohkan pada teladan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dalam upaya memberikan kontribusi bagi pembangunan dan peradaban bangsa. Sejak awal berdirinya Muhammadiyah mempunyai visi memajukan bangsa, sehingga berdirilah berbagai amal usaha (AUM), baik pada bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, maupun lain sebagainya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menerapkan Risalah Islam Berkemajuan (RIB), yang juga merupakan keputusan Muktamar Muhammadiyah. “Lebih lanjut, warga Muhammadiyah harus fokus pada mengimplementasikan risalah Islam berkemajuan, termasuk berupaya menampilkan akhlaqul karimah, implementasi darul ahdi wa syahadah, gerakan washatiyah, serta Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin,” tandas Tamhid.