Halal Bihalal di UMJ, Haedar Nashir: Momentum Perkuat Kolaborasi Umat dan Bangsa

Halal Bihalal di UMJ, Haedar Nashir: Momentum Perkuat Kolaborasi Umat dan Bangsa
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, saat Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ, Sabtu (19/4/2025). (Foto: Tangkapan layar/ tvMu)
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, saat Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ, Sabtu (19/4/2025). (Foto: Tangkapan layar/ tvMu)

MAKLUMAT — Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi, menegaskan pentingnya memaknai halal bihalal sebagai momentum mempererat komunikasi dan kolaborasi antarumat, serta komponen bangsa. Hal ini dia sampaikan dalam Halal Bihalal PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (19/04/2025).

Dalam sambutannya, Haedar menyampaikan bahwa kegiatan halal bihalal kali ini merupakan gelaran kedua, setelah sebelumnya digelar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terbangun antara PP Muhammadiyah dengan berbagai pihak.

“Melalui kegiatan halal bihalal ini, hubungan komunikasi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat terus diperkuat. Kerja sama ini harus didasarkan pada prinsip kebaikan dan ketakwaan, serta menjauhi konspirasi dalam keburukan dan dosa,” ujarnya, dilansir laman resmi UMJ, Sabtu (19/4/2025).

Lebih lanjut, Haedar menguraikan bahwa silaturahmi dalam Islam memiliki dua dimensi. Dimensi eksklusif berfokus pada penguatan ukhuwah dan pencegahan perpecahan, sementara dimensi inklusif menekankan silaturahmi sebagai jalan membangun peradaban kebangsaan dan kemanusiaan yang lebih baik.

Menurutnya, silaturahmi merupakan ekspresi nyata dari nilai-nilai kebaikan yang harus terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat. “Ada tiga nilai utama yang dapat kita sebarkan, yang pertama, sikap lemah lembut, toleransi, dan nilai-nilai luhur. Kemudian yang kedua adalah rifq atau pendampingan dalam kebaikan. Dan yang ketiga adalah keberpihakan untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada,” terang Haedar.

Baca Juga  Janji Anies Baswedan: PBB Nol dan PPPK Tetap Mengajar di Sekolah Swasta

Haedar juga menekankan pentingnya menjaga fondasi bangsa yang dibangun di atas semangat kebersamaan dan keberagaman. “Indonesia dibangun atas dasar keberagaman dan kebersamaan, di mana Pancasila menjadi fondasi negara, sementara agama dan kebudayaan menjadi bagian penting dari identitas nasional,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, pria yang juga Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk terus menyuarakan nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan. Ia menyerukan agar semangat bermuhammadiyah terus diperkuat demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Sekadar diketahui, halal bihalal kali ini turut dihadiri oleh Ketua Mahkamah Agung (MA), Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Ketua Komisi Yudisial (KY), jajaran TNI, hingga sejumlah menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih.

Selain itu, tampak hadir pula sejumlah duta besar dari negara-negara sahabat, seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Ukraina, dan Kenya, serta pimpinan Universitas Muhammadiyah Jakarta, termasuk Rektor UMJ Prof Dr Ma’mun Murod MSi, beserta para wakil rektor dan pimpinan lainnya.