Totalitas dan Luruskan Niat, Pesan Ketua PWPM Jatim di Momen Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah

Totalitas dan Luruskan Niat, Pesan Ketua PWPM Jatim di Momen Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah

MAKLUMAT — Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur, M Anang Nafi’uzzaki, menegaskan bahwa momen Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah jangan sampai hanya menjadi sekadar seremoni. Lebih dari itu, milad harus menjadi momen penting untuk merenung dan mengevaluasi perjalanan panjang organisasi ini.

“Milad adalah momentum bersejarah yang menjadi sarana refleksi atas kontribusi Pemuda Muhammadiyah selama ini. Harapannya, kader mampu menjadikan slogan fastabiqul khoirot sebagai napas gerakan, sehingga kebermanfaatannya terasa di manapun mereka berada,” ujarnya, Jumat (2/5/2025).

Adapun Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah tahun ini mengusung tema ‘Pemuda Negarawan: Totalitas untuk Indonesia Raya’. Bagi Zaki—sapaan akrabnya—tema ini sekaligus juga adalah pengingat bagi seluruh kader untuk terus istikamah dalam bergerak dan mengabdi demi umat dan bangsa. Pasalnya, masa depan bangsa adalah hasil dari ijtihad semua elemen, tak terkecuali Pemuda Muhammadiyah.

Oleh karenanya, ia berharap agar semua kader juga totalitas dalam setiap gerakan yang dibangun. Totalitas berarti mencurahkan seluruh pikiran, tenaga, dan komitmen dalam setiap langkah perjuangan. Bagi Zaki, totalitas bukan hanya soal hadir secara fisik dalam berbagai agenda, tetapi juga soal kesungguhan hati, ketulusan niat, dan konsistensi dalam membawa misi organisasi.

Ia juga menjelaskan bahwa tema besar pada milad tahun ini mengandung makna yang strategis. Pemuda Negarawan, menurutnya adalah identitas yang membawa konsekuensi penting bagi kader-kader untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Hal ini penting untuk mencetak kader yang cakap secara spiritual hingga matang dalam wawasan kebangsaan.

Baca Lainnya  Suli Daim Tinjau Langsung Dua Sekolah Terdampak Banjir di Ponorogo

“Empat pilar Pemuda Negarawan yakni Islam Berkemajuan, Keilmuan, Sosiopreneur, dan Politik Kebangsaan harus dipahami dan diinternalisasi oleh setiap kader,” tegas pria kelahiran Lamongan tersebut.

Menurutnya, jika pilar-pilar ini benar-benar diresapi dan diwujudkan dalam tindakan nyata, maka Pemuda Muhammadiyah akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan, baik dalam ranah internal organisasi, kehidupan masyarakat, maupun dalam dinamika kebangsaan. Ia berharap agar gerakan Pemuda Muhammadiyah mampu menghasilkan lebih banyak lagi kebermanfaatan di masa depan.

Meski demikian, larut dalam pergerakan bukan berarti bebas dari godaan. Terlebih di tengah arus zaman yang serba pragmatis, menjaga integritas menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, Zaki kembali mengingatkan pentingnya meluruskan niat dalam berorganisasi. Menurutnya, semangat berjuang harus senantiasa berlandaskan keikhlasan demi meraih ridha Allah Swt., bukan demi kepentingan pribadi atau popularitas semata.

“Kami ingin kader terus bersemangat melaksanakan aktivitas organisasi dengan dasar keikhlasan, semata-mata demi meraih ridha Allah Swt. Dari situ, kita bisa meningkatkan kapasitas diri sekaligus menghidupkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar,” pesannya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *