22 C
Malang
Kamis, November 7, 2024
KilasAbdul Mu’ti: Indonesia Rumah Kemajemukan yang Harmonis

Abdul Mu’ti: Indonesia Rumah Kemajemukan yang Harmonis

Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu`ti

SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengapresiasi acara Buka Puasa Eco Bhineka Muhammadiyah yang menghadirkan banyak tokoh lintas organisasi dan keimanan. Kegiatan digelar  di Aula Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya, No. 62, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).

Acara dengan tema “Bersaudara dalam Damai dan Bahagia” itu dihadiri oleh perwakilan Dubes Kerajaan Belanda, Amerika, dan Australia untuk Indonesia. Hadir pula perwakilan dari Nahdlatul Ulama, Syiah, aliran penghayatan, dan Hindu.

Mu’ti memandang, agenda buka bersama ini terasa unik sebab dihadiri oleh penggiat dari berbagai macam latar belakang bangsa, organisasi, bahkan sampai kepercayaan dan keimanan.

“Indonesia sebagai rumah yang penuh dengan kemajemukan bisa berjalan dengan harmonis. Hampir semua perbedaan ada di Indonesia, dan dari perbedaan itu dapat dikelola dengan baik sehingga tercipta kedamaian,” katanya.

Menurut Mu’ti, membangun hubungan baik lintas iman dan kepercayaan untuk misi penyelamatan lingkungan merupakan terobosan yang baik. Sebab selama ini isu lingkungan hanya dikaitkan dengan kebijakan pemerintah maupun negara-negara internasional.

“Eco Bhineka ini adalah gerakan yang berbasis komunitas yang lebih mengedepankan gerakan-gerakan berbasis budaya, di mana kita mengeksplorasi berbagai local wisdom yang ada di Indonesia ini sebagai sebuah kekayaan dan sebagai sebuah modal besar,” ungkap Mu’ti.

Sementara itu, Dubes Belanda untuk Indonesia, Lambertus Christiaan Grijns menyampaikan terima kasih atas undangan yang diberikan oleh Muhammadiyah kepadanya.

“Eco Bhineka merupakan gerakan yang penting untuk keberlangsungan hidup manusia dan bumi. Terlebih gerakan penyelamatan lingkungan ini diinisiasi oleh gerakan keagamaan seperti Muhammadiyah dan lainnya,” jelasnya.

Apresiasi yang senada juga disampaikan oleh perwakilan dari Dubes Amerika Serikat dan Australia. Mereka semua sepakat, isu lingkungan atau penyelamatan bumi ini merupakan isu bersama akan sulit jika dikerjakan sendiri-sendiri.

Menjelaskan tentang tema besar Eco Bhineka, Direktur Eco Bhineka Muhammadiyah, Hening Parlan menuturkan, makna yang terkandung di dalam Eco Bhineka adalah bekerja bersama lintas keimanan untuk penyelamatan ekologi.

Saat itu, tegas Hening, dunia sudah tidak lagi berbicara tentang masalah perubahan iklim, tapi sudah sampai pada tahap krisis iklim. Bahkan PBB menyebut bumi bukan lagi panas, tetapi sudah membara.

“Artinya bahwa memang kondisi kita sedang tidak baik-baik saja, karena ini tidak hanya bisa satu pihak yang bekerja, tetapi membutuhkan banyak pihak,” ungkapnya.

Gerakan ini secara berkesinambungan juga akan mencegah terjadinya konflik, sebab jika ekologi terjaga maka sumber daya alam juga terjaga. “Jika SDA terjaga akan mengurangi resiko konflik, karena sebagaimana sejarah menceritakan kolonialisme dan konflik lain disebabkan adanya perebutan SDA,” tandasnya.

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Editor: Aan Hariyanto

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer