Tantangan Pengelolaan Sampah Indonesia, AHY: Lebih dari 70 Juta Ton Per Tahun, Sebagian Besar Masih Open Dumping

Tantangan Pengelolaan Sampah Indonesia, AHY: Lebih dari 70 Juta Ton Per Tahun, Sebagian Besar Masih Open Dumping

MAKLUMAT — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah adalah tantangan serius bagi Indonesia. Hal itu ia sampaikan dalam unggahan di akun X @AgusYudhoyono pada Sabtu (14/5/2025).

Pada unggahan itu, ia terlihat sedang bersama jajaran pimpinan Samsung E&A di International Conference of Infrastructure (ICI) yang berlangsung di Jakarta pada Jum’at (12/5/2025). Samsung E&A sendiri adalah perusahaan yang sangat getol mengembangkan teknologi ramah lingkungan.

“Perusahaan global asal Korea Selatan (tersebut) dikenal sebagai pemain utama dalam pembangunan infrastruktur strategis dan teknologi ramah lingkungan,” ujar Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

Pengelolaan Sampah Masih Open Dumping

Menko AHY menjelaskan bahwa pihaknya sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Samsung E&A tersebut. Khususnya dalam pengelolaan limbah dan teknologi waste-to-energy. Terlebih, Indonesia sendiri masih menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.

“Per tahun, jumlah sampah diperkirakan melebihi 70 juta ton. Sebagian besar masih dibuang secara terbuka (open dumping), yang tidak hanya mencemari lingkungan, tapi juga membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” jelasnya.

Menurut Menko AHY, kerja sama seperti ini menjadi sangat penting untuk mendorong solusi yang lebih modern, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi rakyat. Ia berharap kolaborasi pemerintah dengan elemen-elemen lain dapat mendorong pembangunan yang lebih inklusif dan ramah lingkungan.

Baca Juga  Mendikdasmen Abdul Mu’ti Perkenalkan “Rumah Pendidikan” di Sidang AEMM Korea Selatan

“Kami percaya, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang inklusif dan berwawasan lingkungan. Untuk Indonesia yang lebih maju, sehat, dan berdaya saing,” pungkasnya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *