23.5 C
Malang
Jumat, November 22, 2024
KilasGubernur Bengkulu: Jangan Setengah-setengah dan Nanggung Terjun di Politik

Gubernur Bengkulu: Jangan Setengah-setengah dan Nanggung Terjun di Politik

Gubernur Bengkulu Prof Rohidin Mersyah

GUBERNUR Bengkulu Prof Rohidin Mersyah menyampaikan syarat kesiapan bagi para kader Muhammadiyah jika ingin terjun ke dalam politik praktis. Hal itu dipaparkannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (29/9/2023).

Menurut dia, kader persyarikatan yang terjun di dunia politik harus penuh dengan persiapan, termasuk secara mentalitas. Mereka harus siap untuk ditelanjangi oleh rakyat, dalam artian harus terbuka, transparan, serta mampu membaur dengan semua elemen dan kelompok masyarakat.

“Terjun ke politik harus penuh persiapan, kalau belum siap ditelanjangi orang-orang ya jangan pak,” selorohnya.

Prof Rohidin menegaskan, ketika memiliki niat dan akhirnya memutuskan untuk terjun dalam dunia politik, maka harus all out.

“Jangan setengah-setengah, jangan nanggung dalam menentukan jalan yang ditempuh, kalau mau nyebur ya sekalian saja,” tandas alumni Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.

Lebih lanjut, dia menjelaskan ada tiga syarat kesiapan yang harus dimiliki oleh kader politik Muhammadiyah. Pertama adalah harus mampu mengukur kemampuan dan kesiapan dirinya sudah sejauh mana.

“Yang tahu secara persis kesiapan kita, yang bisa menguji, itu hanya diri kita sendiri. Kita harus bisa mengukur kemampuan dan kesiapan diri kita,” kata Prof Rohidin.

Kedua, menurut dia, adalah kesiapan terkait kecukupan dan ketersediaan sumber daya yang dimiliki, serta ketiga, adalah kesiapan berkaitan dengan kekuatan jejaring.

Menutup paparannya, mantan Ketua PDM Bengkulu Selatan itu berpesan, agar kader Muhammadiyah yang terjun dalam arena politik praktis, haruslah mampu memahami dan bisa menempatkan identitas ke-Muhammadiyah-annya secara tepat.

“Harus paham dan bisa menempatkan ‘bendera Muhammadiyah’, sehingga orang lain tidak memberi jarak, menjauh, bahkan antipati terhadap kita maupun Muhammadiyah,” pungkas Prof Rohidin. (*)

Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer