UMLA Gagas Personal Hygiene untuk Anak Berkebutuhan Khusus dengan Sentuhan Komik Interaktif

UMLA Gagas Personal Hygiene untuk Anak Berkebutuhan Khusus dengan Sentuhan Komik Interaktif

MAKLUMAT — Kebersihan diri menjadi pintu awal menuju kemandirian, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) hadir dengan pendekatan inovatif yang memadukan media komik interaktif dan pelibatan aktif orang tua dalam program pemberdayaan bertajuk “Kolaborasi Komik Interaktif dan Dukungan Keluarga untuk Meningkatkan Kemandirian Personal Hygiene pada Anak Berkebutuhan Khusus.”

Program ini merupakan bagian dari kegiatan perdana Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2025, yang digelar pada Selasa (30/7/2025) lalu di Aula SLB Muhammadiyah Lamongan. Sedikitnya 30 orang tua dan wali anak berkebutuhan khusus mengikuti pelatihan ini.

Materi utama pelatihan disampaikan dosen Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit UMLA, Nahardian Vica Rahmawati MKes, yang memberikan paparan bertajuk “Orang Tua Peduli, Anak Mandiri: Edukasi Cuci Tangan, Gosok Gigi, dan Potong Kuku Bersama Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus.”

Tim pelaksana kegiatan ini terdiri dari tiga dosen, yaitu Dias Tiara Putri Utomo MPd sebagai ketua, bersama dua anggota: Suhariyati MKep dan Nahardian Vica Rahmawati MKes.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua atau wali anak berkebutuhan khusus dalam personal hygiene yang meliputi cuci tangan, gosok gigi, dan potong kuku,” ujar Dias Tiara Putri Utomo MPd.

“Diharapkan setelah mengikuti pelatihan hari ini, para orang tua dapat mengajarkan cara melakukan personal hygiene yang benar kepada anak-anaknya di rumah sehingga terwujud kemandirian ABK dalam melakukan personal hygiene,” sambungnya.

Baca Juga  Mendagri Tito Karnavian Apresiasi Kontribusi Muhammadiyah, Jadi Teladan Filantropi

Berbeda dari pelatihan konvensional, program ini menyajikan media edukatif berupa komik interaktif yang didesain secara khusus agar mudah dipahami oleh anak-anak berkebutuhan khusus. Metode ini dikombinasikan dengan pelibatan aktif orang tua, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna.

Lebih dari sekadar transfer ilmu, kegiatan ini menunjukkan komitmen para dosen UMLA dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Dengan hadir langsung di tengah-tengah orang tua dan anak, mereka turut mendampingi proses pembelajaran yang inklusif dan transformatif.

Melalui pendekatan edukatif dan humanis ini, program diharapkan menjadi langkah awal menuju generasi anak berkebutuhan khusus yang lebih mandiri, sehat, dan percaya diri—dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.

*) Penulis: Rohmat / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *