Distribusi Barang Lebih Menantang di Terminal Batang

Distribusi Barang Lebih Menantang di Terminal Batang

MAKLUMATTerminal Batang akhirnya menggelar uji coba. Selasa sore, 5 Agustus 2025, kapal tongkang sepanjang 108 meter bersandar untuk pertama kalinya di pelabuhan baru milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) itu.

Uji coba ini menjadi penanda penting: Terminal Batang yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) siap beroperasi. Pelabuhan ini berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dan ditujukan untuk memperkuat logistik serta industri di wilayah tengah Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Arief Djatmiko, hadir langsung menyaksikan uji coba sandar. Ia menyebut kehadiran Terminal Batang sebagai langkah konkret mempercepat arus barang dari dan ke Jawa Tengah.

“Kami mengapresiasi Pelindo yang tidak hanya membangun, tapi langsung melakukan uji coba. Ini bukti kesiapan infrastruktur untuk mendukung kawasan industri Batang,” kata Arief, dalam surat elektronik yang dikirim Pelindo Regional 3.

Pusat Logistik Indonesia Tengah

Executive Director 3 Pelindo, Daru Wicaksono Julianto, menyebut bahwa uji coba ini sekaligus memvalidasi kesiapan teknis terminal. Sebelumnya, Pelindo telah melakukan verifikasi lapangan bersama Kementerian Perhubungan.

“Terminal Batang akan jadi simpul penting logistik di tengah Pulau Jawa. Kami menargetkan efisiensi distribusi barang dan penurunan biaya logistik nasional berjalan maksimal,” ujar Daru.

Secara teknis, Terminal Batang sudah dilengkapi dermaga sepanjang 152 meter, trestle 361 meter, dan causeway 350 meter. Saat ini, kolam pelabuhan memiliki kedalaman minus 5 meter LWS, dan akan dikeruk hingga minus 10,5 meter agar bisa disandari kapal sampai 10.000 DWT.

Baca Juga  Arus Penumpang Meledak di Tanjung Perak: Laut Jadi Jalan Tol Baru?

Fasilitas pendukung seperti listrik dari PLN sebesar 82,5 kVA dan sistem keamanan terintegrasi juga sudah tersedia.

Uji coba ini menandai langkah awal. Tapi bagi Jawa Tengah dan sistem logistik nasional, Terminal Batang bukan sekadar pelabuhan baru—ia adalah sinyal bahwa distribusi barang kini punya jalur lebih cepat, lebih dekat, dan lebih kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *