Puluhan Juru Sembelih Halal Ikuti Pelatihan Juleha di UMM

Puluhan Juru Sembelih Halal Ikuti Pelatihan Juleha di UMM

MAKLUMAT — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal kembali mengadakan Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) pada Selasa (13/8/2025) lalu. Bertempat di Laboratorium Peternakan dan Nutrisi UMM, kegiatan ini diikuti lebih dari 35 peserta dari berbagai daerah, mulai Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Ngawi, Blitar, dan beberapa daerah lain.

Pelatihan ini bertujuan memperkuat keterampilan penyembelihan hewan sesuai syariat serta standar higien sanitasi. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan sertifikasi halal, di mana keberadaan juru sembelih bersertifikat menjadi syarat utama.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Malang, drh. Anton Pramujiono, menegaskan bahwa peran Juleha tidak terbatas pada proses penyembelihan semata. Menurutnya, juru sembelih harus memahami pembagian tanggung jawab dengan dokter hewan, paramedik veteriner, hingga penyelia halal di unit usaha.

“Juru sembelih halal berperan memastikan hewan mati sempurna, saluran pemotongan sesuai syariat, serta produk aman, sehat, utuh, dan halal. Sertifikat kompetensi Juleha kini menjadi syarat penting dalam memperoleh sertifikat halal maupun Nomor Kontrol Veteriner (NKV),” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Ahad (17/8/2025).

Anton juga menyoroti tantangan dalam praktik penyembelihan unggas, yang sering dilakukan terburu-buru sehingga ayam belum mati sempurna namun sudah masuk tahap perebusan. “Tanggung jawab ini besar. Mungkin sekarang belum terasa, tapi jika dijalankan dengan benar, pahalanya sangat besar,” tambahnya.

Baca Juga  UMM Dorong Komersialisasi Hasil Riset untuk Tingkatkan Inovasi

Ketua Juleha Malang Raya, Andik Iswahyudi, menekankan dimensi ibadah dalam profesi juru sembelih. Ia menyebut bahwa penyembelihan sesuai syariat bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga bernilai dakwah.

“Penyembelihan sesuai sabda Rasulullah Saw memiliki tiga prinsip yaitu dilakukan dengan cara ihsan, menggunakan pisau yang tajam, dan menenangkan hewan sebelum disembelih,” sebutnya.

Ia juga menegaskan pentingnya pengawasan ketat, mulai dari aspek agama penyembelih hingga pencegahan stres pada ternak. “Apabila nominal bisa besar, tapi jika tidak berkah, manfaatnya juga akan berkurang,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UMM, Muhammad Salis Yuniardi MPsi PhD, menilai kegiatan ini sejalan dengan misi UMM sebagai kampus yang berdampak nyata bagi masyarakat. Menurutnya, pelatihan Juleha tidak hanya memberi keterampilan, tetapi juga membangun kesadaran keagamaan yang berkelanjutan.

Kepala Pusat Studi Penelitian dan Pengembangan Produk Halal UMM, Prof Dr Ir Elfi Anis Sa’ati STP MP, menyebut pelatihan ini bagian dari program pembinaan rutin. “Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, UMM ingin memastikan tersedianya juru sembelih halal yang profesional dan tersertifikasi, sehingga rantai pangan halal di Indonesia dapat terjaga dengan baik,” terangnya..

Dengan materi teknis dan syariat yang saling melengkapi, pelatihan ini diharapkan membuka jalan bagi peserta menuju sertifikasi resmi. UMM pun menegaskan komitmennya untuk terus memfasilitasi kegiatan serupa, mengingat peran strategis Juleha dalam menjaga kehalalan produk pangan hewani di Indonesia.

Baca Juga  Anwar Abbas Ingatkan Warga Persyarikatan agar Tidak Terlena
*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *