Menteng Institute: Kepemimpinan Abdul Mu’ti di Kemendikdasmen Inklusif dan Berkeadilan

Menteng Institute: Kepemimpinan Abdul Mu’ti di Kemendikdasmen Inklusif dan Berkeadilan

MAKLUMAT — Menteng Institute mengapresiasi kepemimpinan Prof Dr Abdul Mu’ti MEd di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), yang dinilai mampu mewujudkan inklusivitas dan berkeadilan.

Direktur Menteng Institute, Jumartono, menyebut Kemendikdasmen mampu merangkul berbagai pihak dalam mendukung program prioritas pendidikan. Keterlibatan tersebut tidak hanya datang dari lembaga pendidikan Muhammadiyah, tetapi juga Lembaga Pendidikan Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Pendidikan Kristen Indonesia, Majelis Nasional Pendidikan Katolik, hingga lembaga internasional seperti UNESCO dan UNICEF.

Menurut dia, tudingan bahwa Kemendikdasmen hanya mengutamakan sekolah Muhammadiyah dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) di Solo tidak tepat. Sebab, seperti diketahui bahwa pelaksanaan Bimtek tersebut memang diselenggarakan secara bertahap.

“Kami mengenal baik Pak Mu’ti. Beliau saya kira adalah tokoh pemimpin yang selalu mendorong spirit inklusifitas dan keadilan. Saya kira, tuduhan bahwa pihaknya tidak melibatkan ormas selain Muhammadiyah itu tudingan yang tidak benar,” kata Jumartono, Selasa (19/8/2025).

Ia menegaskan, paradigma partisipasi semesta merupakan hal penting untuk menjamin pemerataan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. “Jika semua pihak dilibatkan, maka arah pendidikan nasional akan lebih inklusif dan berkeadilan,” tandas Jumartono.

Sebelumnya, sempat viral di media sosial terkait undangan Bimtek Kemendikdasmen di Jawa Tengah yang dikatakan hanya mengutamakan sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Penjelasan Kemendikdasmen

Pihak Kemendikdasmen sendiri melalui Dirjen PAUD Dasmen Gogot Suharwoto, menegaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dan kemitraan dengan seluruh penyelenggara pendidikan. Kemendikdasmen juga membuka ruang dan kesempatan yang sama terhadap semua mitranya.

Baca Juga  AHY Kembali Jabat Ketum Demokrat, SBY Jadi Ketua Majelis Tinggi Lagi

Adapun pelaksanaan Bimtek di Jawa Tengah yang sempat memicu kontroversi, hanyalah tindak lanjut dari usulan program yang lebih dulu diajukan Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah. Skema pelaksanaan Bimtek tersebut memang dilakukan secara bertahap. Itu sebabnya, lembaga pendidikan lain, termasuk sekolah-sekolah NU, masih menunggu giliran sesuai kesiapan dan rancangan tindak lanjut masing-masing.

Semua organisasi pendidikan yang programnya sejalan dengan prioritas kementerian, kata Gogot, sudah diundang untuk menyusun rencana tindak lanjut. Hanya saja, pelaksanaan teknis dilakukan bertahap, sehingga tidak semua langsung mendapat undangan pada waktu yang sama.

“Yang belum memperoleh undangan pada kegiatan bimtek bulan ini akan difasilitasi pada kegiatan berikutnya,” tandas Gogot.

*) Penulis: Alim / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *