MENUKIL pesan Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Demokrat, Dedi Irwansa menyampaikan, sebagai calon wakil rakyat yang terpenting adalah silaturahmi dengan masyarakat.
Menurut dia, selain mempererat persaudaraan, silaturahmi akan berimbas ke dalam banyak hal termasuk sebagai sarana untuk menyerap aspirasi-aspirasi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat yang berada di akar rumput.
“Kalau pesan Pak SBY, salah satu kunci menang, yaitu ‘meet the people’ atau intens bersilaturahmi dengan menyerap aspirasi masyarakat,” kata Dedi kepada Maklumat.id, Rabu (1/11/2023).
Caleg DPRD Tingkat 1 dalam Pemilu 2024 di dapil (daerah pemilihan) Jawa Timur 2 yang mencakup Kabupaten Sidoarjo itu menegaskan, silaturahmi harus terus dijaga dan dilakukan secara intens, terlepas dari terpilih atau tidaknya seorang caleg itu nantinya.
“Apalagi kalau terpilih, justru harus semakin dekat dengan rakyat, sering bercengkrama dan berinteraksi dengan mereka, mendengar keluh-kesahnya, menyerap aspirasi-aspirasi rakyat. Wakil rakyat ya harus dekat dengan rakyat!” tandas Dedi.
Pria yang juga menjabat Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu menandaskan komitmennya untuk berdiri ‘tanpa sekat’ bersama rakyat, terutama dalam menghadapi permasalahan-permasalahan menyangkut sektor sosial-ekonomi dan pendidikan.
Sebagai seorang politisi yang ‘terlahir’ dari dunia entrepreneur, Dedi mengaku cukup memahami problem terkait penguatan ekonomi, yang menurut dia adalah salah satu fondasi terpenting masyarakat yang harus dikokohkan.
Selain itu, Dedi menilai sektor pendidikan juga harus menjadi perhatian yang sangat serius. Sebab, kata dia, dari masyarakat yang terdidik itulah inovasi-inovasi, gerakan-gerakan, terobosan-terobosan, dan perubahan-perubahan besar akan terjadi.
“Maka, pendidikan harus didorong untuk maju, bukan hanya pada sistem dan infrastruktur, tapi seluruh instrumen terkaitnya harus terus diupgrade,” katanya.
Untuk itu semua, menurut alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu, akan lebih efektif jika menggunakan kekuatan dan intervensi politik dalam menentukan arah kebijakan dan program, dampaknya pun akan dirasakan secara meluas.
“Intervensi politik itu sangat penting dalam berbagai aspek. Dengan saya berkecimpung langsung dan jika semoga nanti terpilih, ruang intervensi itu akan semakin kuat. Sehingga dari situ harapannya saya bisa melakukan kebaikan-kebaikan dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat secara luas, terutama dalam aspek pendidikan serta penguatan ekonomi, karena itu adalah fondasinya,” jelas Dedi. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Mohammad Ilham