MAKLUMAT — Komedian sekaligus politikus Eko Patrio akhirnya buka suara usai rumahnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, dijarah massa pada 30 Agustus 2025. Ia mengaku hancur karena rumah yang dibangun dari kerja keras puluhan tahun raib seketika. Kini, Eko bersama istri dan anak-anaknya tinggal di rumah kontrakan.
Eko menegaskan, rumah itu lahir dari jerih payahnya sejak sebelum menjadi anggota DPR RI. Namun, semua lenyap hanya dalam semalam.“Jujur, rumah itu hasil kerja keras saya puluhan tahun. Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, semua demi keluarga. Tapi hilang begitu saja dalam satu malam,” ungkap Eko, Sabtu (13/9/2025). Meski kecewa, ia mencoba mengambil hikmah. “Karier dan hasil kerja saya hilang seketika. Sedih, tapi saya ambil pelajaran saja,” tambahnya.
Pilih Ngontrak, Belum Berani Pulang
Eko mengaku belum sanggup melihat puing rumahnya. Ia menyingkir ke pinggiran Jakarta sambil menunggu kesiapan sang istri, Viona. “Sekarang saya ngontrak di pinggiran kota. Untuk rumah di Kuningan, belum kepikiran. Mudah-mudahan nanti ada rezeki untuk memperbaikinya,” jelasnya.
Meski begitu, ia menghargai sejumlah orang yang mengembalikan barang hasil jarahan. “Ada yang balikin barang, bahkan sebelum polisi turun tangan. Saya bilang, sudah, gak apa-apa. Ambil lagi juga gak masalah, yang penting pulang,” tutur Eko.
Ayah tiga anak itu belum menghitung kerugian. Namun, ia memastikan seluruh isi rumah habis. “Semua ludes. Dari baju, celana, barang-barang anak, semuanya gak ada yang tersisa. Rumah yang saya bangun sedikit demi sedikit, hilang seketika,” ucapnya lirih.
Ikhlas dan Evaluasi Diri
Eko mengaku sudah memaafkan para pelaku penjarahan. Ia menyerahkan proses hukum kepada kepolisian dan memilih fokus pada keluarga. “Sekarang saya ambil hikmah. Saya sudah maafkan semuanya. Biar polisi memproses. Yang penting, saya bersama anak dan istri bisa evaluasi diri dan tetap dekat satu sama lain,” kata pria asal Nganjuk itu seperti dilansir DetikHot.
Meski awalnya kecewa, Eko berusaha ikhlas. Ia bertekad memperbaiki kondisi psikologis anak dan istrinya. “Awalnya berat, tapi sekarang saya ikhlas. Saya ingin refleksi diri supaya lebih baik lagi. Kalau ada yang kecewa, ya gak apa-apa. Saya jalani saja,” pungkasnya.***