MAKLUMAT – Suasana hangat menyelimuti aula Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ketika puluhan wajah baru dari berbagai negara memasuki ruangan. Mereka bukan sekadar mahasiswa baru, melainkan 47 mahasiswa internasional dari 21 negara yang kini resmi menjadi bagian dari kampus berjuluk Kampus Putih itu.
Acara penyambutan mahasiswa internasional yang digelar awal September 2025 ini bukan sekadar seremoni formal. Di balik sambutan dan ucapan selamat datang, tersimpan pesan penting: UMM ingin menegaskan perannya sebagai kampus global yang terbuka terhadap keberagaman budaya dan siap menjadi rumah kedua bagi generasi muda dunia.
“Kehadiran kalian sangat berarti,” ujar Kepala International Relations Office (IRO) UMM, Dr. Ir. Listiari Hendraningsih, MP. Ia menekankan bahwa kehadiran mahasiswa asing, baik yang baru datang maupun yang sudah lebih dulu menempuh studi, memperkaya atmosfer akademik sekaligus memperluas jejaring internasional UMM.
Menurut Listiari, jalur kedatangan para mahasiswa ini beragam. Sebanyak 19 mahasiswa mengikuti program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Sedangkan 19 lainnya langsung masuk ke program studi masing-masing, sementara sembilan mahasiswa lain sudah memiliki jadwal untuk segera menyusul.
Penguatan Lintas Budaya Internasional
Kepala BIPA UMM, Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si., menambahkan bahwa program ini tidak hanya fokus pada penguasaan bahasa, tetapi juga membangun ikatan lintas budaya. “Di UMM, kami ingin Anda merasa seperti berada di rumah sendiri. Jadikanlah momen ini sebagai langkah awal untuk membangun mimpi dan persaudaraan lintas negara,” ujarnya.
Kisah Anna, mahasiswa asal Madagaskar yang mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), menjadi salah satu potret keberagaman itu. Baru tiba di Malang, ia sudah mampu berbicara dalam bahasa Indonesia dengan lancar berkat belajar dari seniornya. “Saya menyukainya karena Indonesia beragam budayanya,” kata Anna, sambil tersenyum.
Rumah Belajar Mahasiswa Asing
Baginya, UMM bukan hanya tempat belajar, melainkan ruang untuk mewujudkan cita-cita menjadi guru. “Orang-orang di sini suka membantu, baik kepada mahasiswa internasional maupun orang lain,” tambahnya.
Kehadiran mahasiswa internasional di UMM tidak semata menambah jumlah mahasiswa asing, melainkan menghadirkan dinamika baru dalam kehidupan kampus. Perspektif global yang mereka bawa mampu memperkaya perdebatan akademik, memperluas jaringan kerja sama lintas negara. Di sini juga sekaligus mengukuhkan posisi UMM sebagai salah satu universitas swasta Indonesia dengan reputasi global.
Dengan demikian, UMM memperkuat posisi kampus sebagai titik temu pemuda dari berbagai belahan dunia. Ke depan mahasiswa intas negara bisa bertukar pengetahuan, membangun mimpi, dan menjalin persaudaraan lintas budaya.