MAKLUMAT – Ketua Umum PBNU yang juga Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI), Kiai Haji Yahya Cholil Staquf, akhirnya buka suara. Melalui akun media sosial X, @YahyaCStaquf, ia menyampaikan permohonan maaf terkait polemik undangan akademisi pro-Israel, Peter Berkowitz, ke kampus UI.
“Saya menyadari kelalaian yang menimbulkan keresahan terkait acara di Universitas Indonesia. Dengan tulus, saya memohon maaf,” tulis Gus Yahya pada Kamis (18/9) pukul 13.40 WIB.
Sudah banyak jejak anda yg mengindikasikan anda (Dan pimpinan2 NU di sekitar anda) yg pro penjahat perang zionis Israel.
Kasihan umat NU ini dipimpin orang2 seperti anda.
Mundur adalah sesuatu yg wajar dituntutkan kpd anda. pic.twitter.com/hVV48jorVy
— Fiiiiii….!!! (@azkafii) September 18, 2025
Dalam unggahan itu, Gus Yahya menegaskan kembali konsistensi UI dan bangsa Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina. “Sebagai amanat konstitusi dan panggilan kemanusiaan, kita bersama berdiri teguh melawan penjajahan. Kemanusiaan tak boleh kalah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pada 23 Agustus 2025, UI mengundang Peter Berkowitz dalam acara pengenalan sistem akademik. Kehadiran akademisi pro-Israel itu memicu gelombang protes mahasiswa. UI sempat meminta maaf pada 24 Agustus, dan kini giliran Gus Yahya yang menyampaikan klarifikasi sekaligus penegasan sikapnya.
Namun, respons warganet di media sosial justru deras mengkritik. Banyak yang menyinggung rekam jejak pertemuan Gus Yahya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu beberapa tahun silam. Foto-foto lama pun kembali beredar.
“Sudah banyak jejak anda yang mengindikasikan pro penjahat perang zionis Israel. Mundur adalah sesuatu yang wajar dituntutkan kepada anda,” tulis akun @azka***i.
Akun lain, @applemoncake, menambahkan, “Lebih baik mundur dari PBNU. Nama anda sudah tidak ada bagusnya. Apalagi setelah mainan dana haji dan tambang.”
Kritik serupa datang dari akun @kapten_i***l. “Ketahuan berakrab-akrab ria sama zionis, lalu minta maaf. Ketahuan lagi, minta maaf lagi. Gitu aja terus. Minta maaflah sama rakyat Palestina dan Tuhan,” tulisnya.
Ada pula yang menyindir keras. “Masnya zion*st, ad*knya mainan dana haji,” cuit akun @ikibr*** disertai emotikon.
Meski demikian, beberapa komentar lain memilih menyoroti gaya komunikasi warganet yang dianggap kasar. “Benar ternyata, ketololan penduduk TikTok itu versi video. Kalau ketololan penduduk X ya versi tulisan seperti ini,” kata akun @aw***83.
Kontroversi ini menambah panjang daftar kritik terhadap Gus Yahya, yang kini mendapat tekanan agar mundur dari kursi Ketua Umum PBNU.***
Comments