Paus Leo XIV Kutuk Israel, Tegaskan Solidaritas Penuh untuk Palestina

Paus Leo XIV Kutuk Israel, Tegaskan Solidaritas Penuh untuk Palestina

 

MAKLUMAT – Vatikan kembali mengguncang panggung diplomasi internasional. Dari balkon Lapangan Santo Petrus, Paus Leo XIV menyampaikan seruan lantang “Israel harus menghentikan pengusiran paksa terhadap rakyat Palestina di Gaza”.

“Tidak ada masa depan yang lahir dari kekerasan, pengasingan paksa, dan balas dendam,” ujar Paus, disambut ribuan umat yang hadir dalam doa Angelus, Minggu (21/9).

Melansir Middle East Monitor, pernyataan ini bukan sekadar doa. Vatikan sejak lama menempatkan dirinya sebagai suara moral dalam konflik panjang Israel–Palestina. Paus Yohanes Paulus II pernah mengutuk keras pendudukan di Tepi Barat. Paus Benediktus XVI menyerukan keadilan bagi kedua bangsa.

Kini, Paus Leo XIV melanjutkan tradisi itu: menolak diam di tengah penderitaan Gaza. Dalam audiensi umum beberapa hari sebelumnya, ia bahkan menggambarkan rakyat Palestina sebagai komunitas yang “hidup dalam ketakutan, terusir dari tanahnya, dan berjuang bertahan di kondisi yang tidak dapat diterima.”

Kata-kata Paus Leo XIV mencerminkan realitas di lapangan. Gaza, wilayah sempit dengan lebih dari dua juta jiwa, kini berubah menjadi kuburan terbuka. Israel dituding melakukan genosida dengan cara melancarkan serangan udara tanpa henti, blokade bantuan kemanusiaan, dan pengusiran paksa.

Bagi Vatikan, tragedi ini bukan hanya isu politik, melainkan krisis kemanusiaan. Gereja Katolik menegaskan berdiri di sisi rakyat tertindas, tanpa memandang agama dan etnis.

Baca Juga  Menanti Langkah Strategis Indonesia untuk Palestina

 

Diplomasi Vatikan dan Tekanan Internasional

Seruan Paus Leo XIV berpotensi mempermalukan Israel di mata dunia. Negara-negara Barat yang selama ini memberi dukungan militer mulai ditekan oleh opini publik global. Jika Vatikan, pusat moral umat Katolik dunia, terang-terangan menyebut pengusiran Gaza sebagai kejahatan, legitimasi Israel semakin rapuh.

Sejarah mencatat, pernyataan keras Paus sering menjadi penentu arah opini internasional. Ketika Vatikan berbicara, dunia tidak bisa menutup telinga.

Israel berusaha membenarkan tindakannya dengan narasi “keamanan nasional.” Namun Paus Leo XIV mengingatkan: tidak ada keamanan yang lahir dari pengusiran dan pembantaian. Justru, yang lahir adalah siklus kebencian tanpa ujung.

Pertarungan narasi ini menentukan. Apakah dunia akan terus membiarkan Gaza hancur, ataukah tekanan moral dari Vatikan mampu mendorong gencatan senjata?

“Gereja Katolik berdiri dalam solidaritas penuh dengan saudara-saudari kita yang menderita di tanah tersiksa ini,” tegas Paus.  Kalimat itu bukan hanya ditujukan kepada umat Katolik, tetapi kepada seluruh dunia yang masih punya hati nurani.

*) Penulis: Rista Giordano

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *