PSI Surabaya Ajak Pemuda Bahas RUU Perampasan Aset

PSI Surabaya Ajak Pemuda Bahas RUU Perampasan Aset

MAKLUMAT — Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya, Shobikin Amin, membuka dialog interaktif pemuda dan mahasiswa yang digelar di Aula Solidaritas, Basecamp Sekretariat DPD PSI Surabaya pada Sabtu pagi (27/9/2025). Acara ini mengangkat tema “Sahkan RUU Perampasan Aset: Jalan Menuju Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat.”

Shobikin menegaskan bahwa isu yang diangkat dalam diskusi tersebut menyentuh persoalan mendasar bangsa. Menurutnya, pembahasan RUU Perampasan Aset menjadi penting karena menyangkut keberpihakan negara pada rakyat, terutama dalam menghadirkan keadilan dan kesejahteraan secara nyata.

Ia menyebut bahwa keadilan sosial tidak mungkin terwujud jika praktik korupsi masih terus mengakar dan tidak segera diberantas. “Kita membahas isu ini, sebuah isu yang sangat seksi dan strategis. Masalah ini yang paling krusial di negeri ini terkait keadilan dan kesejahteraan,” ujarnya.

Ia memandang korupsi sebagai penyakit berbahaya karena mampu merusak seluruh sendi kehidupan. Shobikin menggambarkan korupsi bukan hanya sekadar tindakan pencurian uang negara, tetapi juga kejahatan yang melemahkan sistem sosial, politik, dan moral masyarakat.

Jika dibiarkan, kata dia, praktik itu akan menular dan menyebar ke berbagai sektor sehingga menutup kesempatan bagi rakyat untuk mendapatkan hak-haknya secara adil. “Korupsi ini penyakit kronis yang menular. Sangat berbahaya dan jika tidak segera diobati, akan merembah lebih jauh ke semua lini kehidupan,” katanya.

Baca Juga  Mencuat Wacana Duet Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta, PSI dan PKS Sambut Baik

Shobikin juga mengingatkan bahwa kejahatan luar biasa seperti korupsi tidak boleh dianggap remeh. Ia menilai diamnya orang-orang baik justru memberi ruang semakin luas bagi pelaku korupsi untuk terus bergerak bebas. Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda agar ambil bagian dalam gerakan pemberantasan korupsi.

“Kita mengajak seluruh elemen, tak terkecuali generasi muda yang terdiri dari banyak kelompok ini untuk bersama bergerak,” tandasnya.

Ia menilai hadirnya pemuda dan mahasiswa dalam dialog ini menjadi bukti bahwa masih ada kepedulian besar terhadap masa depan bangsa. Shobikin menekankan bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tugas aparat penegak hukum semata, melainkan juga menjadi tanggung jawab masyarakat luas.

Kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar agenda besar itu bisa terlaksana secara konsisten dan berkesinambungan. “Masa depan kita ada pada generasi, mari berjuang bersama hingga melahirkan kolaborasi yang bermanfaat,” tegas Shobikin.

*) Penulis: M Habib Muzaki / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *