Kemenpar Dorong Transisi Pariwisata Hijau Lewat Publikasi Tourism Snapshot

Kemenpar Dorong Transisi Pariwisata Hijau Lewat Publikasi Tourism Snapshot

MAKLUMAT — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meluncurkan publikasi ilmiah Tourism Snapshot Vol. 1 No. 2 Tahun 2025 yang mengulas penguatan implementasi pariwisata hijau di Indonesia. Kajian ini menjadi langkah lanjutan pemerintah dalam mendorong sektor pariwisata berorientasi keberlanjutan.

Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenpar, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, mengatakan edisi terbaru Tourism Snapshot kali ini mengangkat tema “Green Jobs, Green Skills, and Green Quality: Mendorong Transisi Hijau Sektor Pariwisata”. Menurutnya, publikasi tersebut berfokus pada tiga pilar utama dalam mendukung pariwisata berkelanjutan.

“Green jobs mengkaji mengenai peluang dan proyeksi tenaga kerja pariwisata yang ramah lingkungan. Lalu, Green Skills membahas kesiapan kurikulum, pelatihan, dan kompetensi sumber daya manusia untuk mendukung ekonomi hijau. Sementara Green Quality membahas jaminan mutu dan sertifikasi SDM pariwisata sesuai standar keberlanjutan,” ujar Dewi, dikutip dari laman resmi Kemenpar pada Selasa (7/10/2025).

Dewi menilai transisi menuju pariwisata hijau menjadi kebutuhan penting di tengah tren global yang semakin sadar lingkungan. Perubahan perilaku wisatawan mendorong Indonesia untuk beradaptasi agar tetap berdaya saing sekaligus berkontribusi pada pelestarian alam.

“Adaptasi ini diperlukan agar pariwisata Indonesia tetap berdaya saing sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Komitmen tersebut sejalan dengan visi mitra pembangunan internasional yang memandang transisi hijau sebagai suatu keniscayaan,” jelasnya.

Dalam kajian tersebut, International Labour Organization (ILO) juga menegaskan bahwa transisi hijau berpotensi menciptakan green jobs yang bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Hal ini memerlukan sinergi antara pemerintah dan mitra pembangunan agar pelaksanaannya berjalan efektif.

Baca Juga  Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk, 89 Korban Dievakuasi, 1 Santri Meninggal Dunia

“Kunci keberhasilan transisi ini terletak pada penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dengan jaminan kualitas terstandar, guna menjawab kebutuhan industri pariwisata masa depan,” katanya.

Dewi menambahkan, untuk mewujudkan lapangan kerja hijau yang mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan, sektor industri dan lembaga pendidikan pariwisata perlu mengadopsi praktik keberlanjutan secara bertahap. Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan kebutuhan terhadap keterampilan ramah lingkungan atau green skills, yang pada akhirnya memberi dampak ekonomi positif bagi tenaga kerja.

Selain keterampilan dan lapangan kerja hijau, Dewi menekankan pentingnya jaminan kualitas kompetensi melalui sertifikasi. Ia menyebut, pada periode 2022–2023 Kemenpar telah menyusun 34 standar kompetensi yang mencakup Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta skema okupasi yang memuat aspek keberlanjutan.

“Pemerintah juga segera melakukan harmonisasi standar pariwisata di kawasan ASEAN dan global yang sudah ada. Ini termasuk memperbarui kurikulum, khususnya untuk pariwisata berbasis masyarakat atau community-based tourism alias CBT, dan mengembangkan sertifikasi untuk level manajerial strategis,” tutur Dewi.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *