KETUA Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menegaskan posisi Persyarikatan yang berdiri tahun 1912 itu sebagai pelopor kemajuan, yang hadir menebar kemaslahatan bagi seluruh warga bangsa tanpa mengenal sekat-sekat sosial-politik apapun.
“Muhammadiyah menjadi pelopor kemajuan, hadir menebar kemaslahatan bagi seluruh warga bangsa tanpa mengenal batas agama, suku, ras, golongan, dan sekat-sekat sosial-politik,” kata Prof Haedar sebagaimana dikutip dari akun resmi PP Muhammadiyah @lensamu, Senin (27/11/2023).
Menurut Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu, sejak dirintis pendiriannya oleh KH Ahmad Dahlan beserta para koleganya, Muhammadiyah tidak pernah ‘absen’ dalam menyebarkan dakwah Islam.
Dakwah Islam dan pengamalan nilai-nilai ajaran al-Quran yang dilakukan oleh Muhammadiyah, diejawantahkan dalam bentuk berbagai kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan untuk kepentingan umat dan bangsa, tanpa pandang bulu.
“Muhammadiyah mesti ditempatkan sebagai kekuatan strategis bangsa yang keberadaannya mesti ditakar dari kontribusinya yang signifikan dalam usaha membebaskan, memberdayakan, mencerdaskan, menyejahterakan, mencerahkan, serta memajukan kehidupan bangsa,” tandas Prof Haedar. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto