MAKLUMAT — Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mendorong agar organisasi masyarakat seperti Muhammadiyah dan Aisyiyah mengambil peran yang lebih besar dalam memperkuat sektor ekonomi mikro nasional.
Saleh juga mengapresiasi kepercayaan pemerintah kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam menjalankan program pemberdayaan usaha mikro. Menurutnya, kedua organisasi tersebut memiliki kapasitas kelembagaan yang kuat, serta jaringan sosial yang luas hingga ke akar rumput, sehingga sangat relevan menjadi mitra strategis dalam memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Kegiatan seperti ini perlu lebih banyak dilakukan oleh organisasi besar yang sudah punya rekam jejak baik,” ujar Saleh dalam Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro yang diselenggarakan oleh Kementerian UMKM dan PP Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (20/10/2025).
“Kalau Muhammadiyah dan Aisyiyah diberi amanah, insya Allah akan dijalankan dengan sungguh-sungguh,” sambungnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengapresiasi sumbangsih dan kontribusi Muhammadiyah bagi Bangsa Indonesia yang sudah terbukti sejak masa pra-kemerdekaan, baik melalui pembangunan pendidikan, layanan kesehatan, maupun kegiatan sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Lebih lanjut, Saleh menilai bahwa pemberdayaan ekonomi mikro melalui jaringan Muhammadiyah dan Aisyiyah merupakan lanjutan dari tradisi panjang pengabdian umat yang telah terbukti efektif dan berdaya guna.
Politisi asal Sumatera Utara itu juga menyoroti peran strategis Aisyiyah sebagai organisasi perempuan dalam memperkuat ekonomi rumah tangga dan usaha kecil.
Menurut dia, kemampuan Aisyiyah dalam mengelola lembaga pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi menjadi bukti nyata kapasitas manajerial yang dapat diandalkan untuk mengelola program ekonomi masyarakat.
“Kalau Aisyiyah bisa mengelola TK sampai perguruan tinggi, tentu mengelola ekonomi mikro bukan hal yang sulit. Amanah ini harus dijaga dan dijalankan dengan sungguh-sungguh,” tandas Saleh.
Dalam kesempatan itu, Saleh juga menekankan pentingnya perluasan akses permodalan bagi pelaku usaha kecil yang hingga kini masih menghadapi banyak kendala, mulai dari keterbatasan informasi hingga birokrasi yang rumit.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi seperti UMY dapat menjadi model penguatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya simbolik, tapi benar-benar memberikan kontribusi nyata. Bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang latar belakang,” kata pria yang pernah menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.
Sekadar informasi, dalam acara Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro di UMY tersebut juga sekaligus dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian UMKM dengan PP Aisyiyah.
Penandatanganan MoU diteken langsung oleh Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim dan Ketua Umum PP Aisyiyah Dr apt Salmah Orbayinah MKes.
Kegiatan tersebut mempertegas komitmen sinergi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat, dengan Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai mitra strategis dalam membangun kemandirian ekonomi bangsa.