Peluncuran Buku Pendidikan Bermutu Terobosan kebijakan Abdul Mu’ti: Menyatukan Inovasi, Karakter dan Kemanusiaan

Peluncuran Buku Pendidikan Bermutu Terobosan kebijakan Abdul Mu’ti: Menyatukan Inovasi, Karakter dan Kemanusiaan

MAKLUMAT — Gagasan pendidikan yang menyeimbangkan nilai kemanusiaan, karakter, dan inovasi menjadi sorotan utama dalam peluncuran buku Pendidikan Bermutu untuk Semua: Menggali Pokok-pokok Pikiran Abdul Mu’ti yang digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (27/10/2025).

Buku yang diterbitkan Kompas itu merekam berbagai kebijakan dan pemikiran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti yang dinilai berhasil membuka arah baru pendidikan nasional di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Tim Penyunting Khelmy K. Pribadi menyebut buku ini sebagai kumpulan refleksi kebijakan yang berpijak pada gagasan besar Abdul Mu’ti tentang pemerataan kualitas pendidikan.

“Buku ini menyajikan himpunan pemikiran Prof. Mu’ti yang telah diwujudkan dalam berbagai kebijakan pendidikan. Kami dedikasikan karya ini untuk beliau,” ujar Khelmy.

Buku tersebut memuat tujuh tema besar, mulai dari penguatan karakter, tata kelola guru, pembelajaran mendalam, hingga penguatan budaya STEM. Para penulis berasal dari kalangan akademisi dan praktisi pendidikan terkemuka seperti Mike Hardy, Haidar Bagir, Alissa Wahid, Doni Koesoema A, Rhenald Kasali, Ki Saur Panjaitan XIII, dan Stephanie Riady.

Dalam prolognya, Mike Hardy menyoroti komitmen Abdul Mu’ti terhadap pendidikan agama yang inklusif.  “Karya Mu’ti banyak menyoroti pluralisme di sekolah Islam dan mendorong reformasi kurikulum yang lebih terbuka,” kata Hardy.

Haidar Bagir menilai, kebijakan transformasi yang dijalankan Kemendikdasmen di bawah Mu’ti memiliki fondasi kuat. “Transformasi pendidikan di era Mu’ti dibangun di atas peta jalan yang berpihak dan komprehensif,” ujarnya.

Baca Juga  OJK Optimis Sektor Keuangan Tetap Stabil di Tengah Turbulensi Global

Sementara Doni Koesoema A menilai arah kebijakan baru ini mampu meningkatkan mutu pembelajaran anak-anak Indonesia, dan Alissa Wahid menegaskan pentingnya dimensi karakter dalam pendekatan pendidikan.

“Pendidikan karakter berbasis pembiasaan adalah langkah yang segar dan relevan,” tulis Alissa.

Adapun Stephanie Riady menyoroti kebijakan pembiasaan STEM sebagai upaya membangun budaya inovatif di sekolah. “Membudayakan STEM bukan sekadar soal sains, tapi cara berpikir masa depan,” ungkapnya.

Peluncuran buku ini turut dihadiri tokoh-tokoh pendidikan nasional seperti Prof. Mohammad Nuh, Dr. Hetifah Sjaifudian, Dr. Haryatmoko, dan Dr. Stephanie Riady, serta tiga mantan menteri pendidikan: Wardiman Djojonegoro, Muhammad Nuh, dan Muhadjir Effendy.

Pemimpin Umum Harian Kompas Lilik Oetama menulis dalam pengantar buku bahwa visi pendidikan Abdul Mu’ti mengingatkan kembali pada hakikat pendidikan itu sendiri.

“Inti pendidikan tetaplah membentuk manusia yang beriman, berilmu, dan berakhlak. Suara Prof. Mu’ti perlu terus digemakan,” tulis Lilik.

Buku ini menjadi bentuk penghormatan atas gagasan Pendidikan Bermutu untuk Semua yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto — membangun manusia Indonesia yang berkarakter, cerdas, dan berdaya saing global.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *