Gus Ipul: Sekolah Rakyat Buka Jalan Anak Miskin Indonesia Kuliah ke Tiongkok

Gus Ipul: Sekolah Rakyat Buka Jalan Anak Miskin Indonesia Kuliah ke Tiongkok

MAKLUMATMenteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut program beasiswa Universitas Tianjin, Tiongkok, bagi siswa Sekolah Rakyat sebagai terobosan besar untuk membuka masa depan anak-anak dari keluarga miskin Indonesia.

“Program ini membuktikan bahwa anak-anak dari Sekolah Rakyat juga punya kesempatan belajar hingga ke luar negeri,” kata Gus Ipul dalam acara peluncuran program Dharma Bhakti Bumiputera Indonesia di Hotel The St. Regis, Jakarta, Kamis (30/10).

Program beasiswa tersebut diinisiasi oleh Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Kadin Indonesia Komite Tiongkok, dan Universitas Tianjin. Setiap tahun, sebanyak 50 siswa terbaik Sekolah Rakyat akan diberangkatkan menempuh studi di Tiongkok.

Gus Ipul menegaskan kesempatan ini adalah bentuk hilirisasi pendidikan bagi siswa Sekolah Rakyat, agar tidak kembali terjebak dalam kemiskinan. Lulusan Sekolah Rakyat harus punya masa depan. Mereka bisa melanjutkan kuliah atau bekerja sesuai bakat dan keterampilan.

Ia menjelaskan Sekolah Rakyat merupakan strategi Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan. Sekolah ini menampung anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang masuk kategori Desil 1 dan Desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Tahun ini ada 166 Sekolah Rakyat rintisan yang telah beroperasi, dan menampung hampir 16 ribu siswa di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan jumlah itu meningkat menjadi 40 ribu siswa pada 2026 dan mencapai 500 ribu siswa pada 2027 untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

Baca Juga  Pidato di Munas PKS, Prabowo: Kita Sedang Membereskan Rumah Tangga Kita

Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi Thohir mengatakan, beasiswa ini menjadi wujud nyata kerja sama pendidikan yang berorientasi pada pemerataan kesempatan.

“Insya Allah, kita akan mengirim putra-putri terbaik dari Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto, di mana Gus Ipul menjadi komandannya di lapangan,” ujarnya.

Garibaldi menilai langkah ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri generasi muda Indonesia untuk bersaing di dunia global.

“Anak-anak kita yang dulu sulit mengakses pendidikan, kini bisa menuntut ilmu sampai ke negeri Tiongkok,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Warga Bumiputera Indonesia Prof. A.M. Hendropriyono menambahkan, kerja sama dengan Universitas Tianjin menjadi simbol diplomasi kebudayaan yang memperkuat hubungan antarkedua bangsa.

“Dengan pendidikan, kita tidak hanya mempererat persaudaraan antarbangsa, tapi juga menegaskan bahwa Indonesia adalah bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tegas Hendropriyono.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *