Buka Multaqo Ulama di Bondowoso, Menko Pangan Zulkifli Hasan: Pemerintah Bakal Koreksi Ekonomi Pasar Bebas

Buka Multaqo Ulama di Bondowoso, Menko Pangan Zulkifli Hasan: Pemerintah Bakal Koreksi Ekonomi Pasar Bebas

MAKLUMAT — Ratusan ulama lintas organisasi Islam berkumpul di Pondok Pesantren Modern Al-Ishlah Bondowoso, Rabu (5/11/2025). Mereka menghadiri Multaqo Ulama Nasional pertama yang berlangsung di Auditorium KH Muhammad Ma’sum.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), membuka langsung acara tersebut. Forum ini juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah. Di antaranya anggota DPR RI Ahmad Rizki Sadig, KH Hasyim Hasbullah, Gus Qodir, dan Ketua Aliansi Ulama Surabaya KH Ali Badri.

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al-Ishlah, KH Toha Yusuf Zakaria, L.C., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah penting. Para ulama dapat berdiskusi dan memberikan pandangan jernih terhadap persoalan bangsa.

“Kami berharap para kiai dan ulama dapat mengeluarkan pikiran jernih dalam membahas masalah keagamaan, kebangsaan, ekonomi, politik, sosial, dan budaya,” ujar Kiai Toha dalam sambutannya.

Dia juga menekankan peran vital ulama sebagai jembatan antara umat dan pemerintah. Tujuannya, agar hubungan keduanya semakin harmonis dan sinergis.

Dalam kesempatan itu, Kiai Toha turut mendoakan Presiden Prabowo Subianto. “Semoga diberi kekuatan, kesehatan, dan istiqamah dalam memimpin bangsa menuju masa depan yang lebih baik,” ucapnya.

Menko Zulkifli Hasan mengawali sambutannya dengan menyebut Ponpes Al-Ishlah sebagai “pondok perjuangan”. Ia bersyukur dapat hadir di tengah para ulama.

Zulhas juga menyinggung perjalanan panjang Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo terpilih setelah 15 tahun berjuang dalam kancah politik.

Baca Juga  Potongan Video Zulhas Dianggap Penistaan, Rektor UMJ: Hanya Guyonan Politik

Di hadapan para ulama, Zulhas memaparkan arah kebijakan pemerintahan baru. Dia memberi sinyal bahwa pemerintahan ke depan akan mengoreksi kebijakan ekonomi era pasar bebas. Kebijakan tersebut dinilai telah melemahkan sektor rakyat kecil.

Pemerintahan baru, kata Zulhas, akan berpegang teguh pada Pasal 33 UUD 1945. Pasal itu menempatkan pangan sebagai bagian dari hajat hidup orang banyak yang wajib negara kuasai.

“Pemerintah memiliki tanggung jawab utama untuk menjamin ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Ketua Umum PAN itu.

Untuk itu, Zulhas memperkenalkan gagasan pembentukan DANANTARA. Lembaga ini akan fokus membangun hilirisasi di sektor pertanian, tambang, dan perikanan. Ia menegaskan, negara harus kuat agar mampu membantu rakyatnya.

Pemerintah juga menyiapkan program ketahanan pangan nasional. Salah satunya program makanan bergizi untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Program ini membutuhkan sekitar 82,9 juta butir telur, ikan, buah, dan nasi.

Zulhas meyakini program ini akan menciptakan multifluent effect (efek ganda) yang menumbuhkan ekonomi di tingkat desa.

Selain itu, pemerintah akan memperkuat pemerataan ekonomi melalui pendirian Koperasi Merah Putih (KOPDES). Koperasi ini berfungsi meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa agar ekonomi tumbuh dari bawah.

Zulkifli Hasan, didampingi Bupati Bondowoso Dr. H. Abdul Hamid, M.Ag., kemudian memukul gong sebagai tanda peresmian acara. Prosesi itu diiringi gema takbir bersama dari para hadirin.

Baca Juga  Mendes Yandri: Kopdes Merah Putih dan MBG Saling Terkait, Desa akan Makmur dan Mandiri

Panitia merencanakan kegiatan ini menjadi agenda tahunan. Harapannya, Multaqo Ulama ini dapat terus memperkuat sinergi antara ulama dan pemerintah dalam menjawab tantangan umat.***

*) Penulis: Lailatun Ni'mah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *