Amien Rais: Muhammadiyah Tidak Boleh Apolitik, Kader Harus Ambil Peran Mengontrol Kekuasaan

Amien Rais: Muhammadiyah Tidak Boleh Apolitik, Kader Harus Ambil Peran Mengontrol Kekuasaan

MAKLUMAT — Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1995–1998, Prof Dr HM Amien Rais MA, menegaskan bahwa perbaikan kondisi bangsa tidak mungkin dilakukan tanpa keterlibatan dalam isu politik.

Ia menandaskan, sekali pun Muhammadiyah tidak berpolitik praktis, tanggung jawab moral tetap melekat ketika melihat adanya bahkan maraknya ketidakadilan di tengah-tengah masyarakat.

“Muhammadiyah tidak boleh apolitik,” ujar Amien, saat menjadi pembicara dalam Sekolah Kepemimpinan Nasional (SKN) yang digelaf Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah di BBPPMPV Seni dan Budaya, Sleman, Rabu (12/11/2025).

Amien menekankan bahwa politik tidak selalu identik dengan sesuatu yang kotor. Menurutnya, anggapan bahwa politik hanya berisi permusuhan harus diluruskan kembali. Sebab itulah, ia menegaskan bahwa kader Muhammadiyah seharusnya hadir di setiap dimensi politik untuk memberi warna dan arah yang lebih baik.

Terlebih, para penguasa di mana pun berada juga sangat rentan terhadap godaan untuk tamak dan melupakan kepentingan rakyat. Harus ada kontrol untuk menghentikan kezaliman. Maka kader Muhammadiyah jangan sampai ragu berpolitik. Harus mengambil peran, baik di dalam maupun di luar kekuasaan.

Selain itu, mantan Ketua MPR RI itu juga mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak mudah tunduk pada kepentingan asing. Ia menilai, kekayaan alam yang melimpah seharusnya menjadi berkah, bukan justru sumber penderitaan rakyat akibat ulah segelintir pihak.

Baca Juga  Membangun Keadaban Insan Media

Amien mewanti-wanti supaya Indonesia tidak dijual murah dan tidak dibiarkan rusak karena kepentingan asing. “Tegakkan keadilan dan lawan kezaliman,” tegas pria yang juga menjabat Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu.

Dalam pandangannya, perjuangan umat Islam saat ini bukan dalam bentuk perang fisik. Melainkan jihad memperbaiki bangsa melalui kerja nyata dan strategi yang cerdas. Ia mengingatkan agar semangat jihad tidak direduksi hanya dalam makna sempit, karena hal itu justru akan melemahkan kekuatan umat.

“Kita harus memantau keadaan politik negeri kita ini. Supaya Muhammadiyah tidak salah arah, tidak salah langkah,” pungkas Amien, yang juga dikenal sebagai sosok sentral dalam gerakan reformasi 1998.

*) Penulis: M Habib Muzaki / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *