Bibit Siklon 93S Muncul, Komisi V DPR Desak Pemerintah Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

Bibit Siklon 93S Muncul, Komisi V DPR Desak Pemerintah Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem

MAKLUMATWakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mendesak pemerintah meningkatkan kewaspadaan menyusul terdeteksinya bibit siklon tropis 93S di wilayah Indonesia timur. Ia menegaskan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) harus ditindaklanjuti secara serius dan berbasis pendekatan ilmiah.

“ Pemerintah tidak boleh meremehkan sinyal awal cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. Pemerintah harus mengedepankan pendekatan saintifik dalam merespons peringatan BMKG. Jangan denial atau menganggap remeh. Pengalaman bencana di Sumatra pekan lalu harus menjadi pelajaran penting,” kata Huda dalam keterangan tertulis, Senin (15/12/2025).

Berdasarkan analisis BMKG, bibit siklon tropis 93S berpotensi memicu gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi tersebut dinilai berisiko tinggi terhadap keselamatan masyarakat pesisir dan aktivitas pelayaran.

“Wilayah pesisir selatan Jawa Timur, Bali, hingga NTT harus mendapat perhatian serius. Cuaca buruk dan badai berpotensi memicu kecelakaan laut serta banjir rob,” ujarnya.

Selain gelombang tinggi, Syaiful Huda juga menyoroti potensi hujan sedang hingga lebat di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT. Kondisi ini membuka peluang terjadinya banjir bandang dan tanah longsor, terutama di wilayah rawan.

“Masyarakat di daerah rawan longsor harus mendapat perlindungan maksimal agar tidak kembali menjadi korban seperti yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara,” tegas politisi Fraksi PKB itu.

Baca Juga  Delegasi Israel Walkout di Forum IPU, Mardani: Semua Ingin Perdamaian dan Palestina Merdeka

Ia mendorong pemerintah pusat memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal.

Early warning harus disesuaikan dengan kondisi daerah. Bisa melalui sirene, pengeras suara tempat ibadah, hingga kentongan. Tujuannya agar warga segera mengungsi saat kondisi darurat,” jelasnya.

Syaiful Huda meminta pemerintah menyiapkan titik-titik evakuasi yang jelas dan aman, serta memastikan kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas, dan BPBD di daerah.

“Jangan sampai kehilangan golden time saat bencana terjadi. Respon cepat dan terukur sangat menentukan keselamatan warga dan meminimalkan kerusakan,” tandas dia.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *