MAKLUMAT – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menerima replika Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda dari Pemerintah India. Penyerahan replika itu dinilai memperkuat narasi sejarah Indonesia, khususnya posisi strategis Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi dalam jejaring peradaban dunia pada masa lampau.
Fadli Zon menegaskan bahwa prasasti tersebut menjadi bukti konkret keterkaitan Muarajambi dengan pusat-pusat pembelajaran besar dunia, seperti Nalanda di India, Sriwijaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Pala.
“Prasasti ini secara jelas menghubungkan Muarajambi dengan Nalanda dan berbagai dinasti besar. Ini bukan sekadar artefak, melainkan bukti bahwa Muarajambi merupakan simpul penting jejaring ilmu pengetahuan, agama, dan diplomasi budaya internasional sejak abad ke-9,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Jumat (19/12/2025).
Replika Prasasti Lempeng Tembaga Nalanda diterima di Museum Muarajambi, yang berada di kawasan KCBN Muarajambi, Jambi. Replika tersebut diserahkan Pemerintah India kepada Pemerintah Indonesia di sela Sidang Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di New Delhi pada 9 Desember 2025.
Penyerahan replika ini merupakan hasil diplomasi kebudayaan intensif yang dilakukan Kementerian Kebudayaan. Upaya tersebut juga diperkuat melalui pertemuan bilateral tingkat menteri saat kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke India pada Januari 2025.
Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti, menyebut replika prasasti itu memiliki makna simbolik yang kuat bagi hubungan Indonesia–India.
“Prasasti Nalanda bukan sekadar replika fisik, tetapi simbol komitmen bersama untuk menjaga dan menghidupkan kembali warisan peradaban yang telah terjalin lebih dari seribu tahun lalu,” jelas Endah.
Menurut Endah, momentum diplomasi kebudayaan ini juga sejalan dengan upaya Indonesia memperkuat posisi Muarajambi dalam Daftar Sementara Warisan Dunia UNESCO. Daftar tersebut telah diperbarui pada 2025 sebagai langkah menuju pengusulan resmi Muarajambi sebagai Warisan Dunia.
Duta Besar India untuk Indonesia, Shri Sandeep Chakravorty, mengapresiasi inisiatif Pemerintah Indonesia menempatkan replika Prasasti Nalanda di Muarajambi. Ia menilai hubungan Nalanda dan Muarajambi pada abad pertengahan setara dengan hubungan Oxford dan Cambridge di era modern.
“Prasasti ini menjadi bukti dokumenter tingkat interaksi intelektual dan spiritual yang luar biasa antara kedua kawasan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Prasasti Tembaga Nalanda bertanggal 860 Masehi, ditulis dalam bahasa Sanskerta dengan aksara Dewanagari. Prasasti itu mencatat pemberian lima desa di wilayah Rajgir dan satu desa di wilayah Gaya oleh Raja Devapaladeva dari Dinasti Pala, atas permohonan Raja Balaputradewa dari Suwarnadwipa.
Prasasti tersebut juga memuat dukungan terhadap pemeliharaan stupa serta para bhiksu asal Nusantara yang menimba ilmu dan menerjemahkan naskah keagamaan di Nalanda.***