DEBAT Pilpres 2024 sudah berlangsung tiga kali, dengan rincian dua debat antar capres dan satu debat antar cawapres. Banyak pihak yang memberikan evaluasi dan masukan untuk pelaksanaan debat keempat, agar lebih baik dan substantif. Salah satunya dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti.
Melalui akun media sosial X (dulu twitter) pribadinya @abe_mukti, dia menilai format debat capres-cawapres sudah berjalan baik, sehingga tidak perlu melakukan perubahan format.
Prof Mu’ti menyebut, hal yang patut untuk dievaluasi justru adalah terkait kehadiran para pendukung capres-cawapres di arena debat, yang seringkali tidak terkendali dan malah menyebabkan kegaduhan hingga sesi debat harus terhenti sesaat.
“Format debat capres-cawapres 2024 sudah on the track. Tidak perlu dirubah. Yang perlu dievaluasi adalah kehadiran para pendukung di paslon di arena debat,” tulisnya pada Rabu (10/1/2024).
“Seringkali jalannya debat terhenti beberapa kali karena pendukung yang tidak dapat mengendalikan diri. Mereka sering membuat gaduh dan bereaksi berlebihan,” sambungnya.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu berharap, untuk dua debat terakhir agar KPU selaku penyelenggara bisa memperketat serta mempertegas aturan berkaitan dengan jumlah pendukung dan tata tertib.
“Karena itu untuk dua debat yang akan datang, KPU perlu membuat aturan yang lebih ketat terkait jumlah pendukung dan menegakkan tata tertib,” sarannya.
“Atau, jika diperlukan, debat yang akan datang tanpa kehadiran para pendukung. Debat hanya melibatkan pasangan capres-cawapres, moderator, panelis, dan KPU,” pungkas Prof Mu’ti.
Untuk diketahui, debat Pilpres menyisakan dua kali, yakni debat keempat yang akan menjadi ajang bagi para cawapres, rencananya akan dilangsung pada 21 Januari 2024 mendatang dengan tema seputar pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.
Lalu dipungkasi dengan debat kelima yang rencananya akan dilangsungkan pada 4 Februari 2024 mendatang sebagai ajang para capres. Debat terakhir ini akan mengupas tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. (*)
Reporter: A. Ashim Muttaqin
Editor: Aan Hariyanto
