MAKLUMAT — Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Syafiq A Mughni MA menegaskan bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi berperan penting dalam membangun peradaban.
Hal itu ia sampaikan ketika menyampaikan tausiyah dalam Pengajian Akbar dan Silaturahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fattah Buduran, Sidoarjo, Ahad (21/12/2025). Dalam pengajian bertajuk “Pendidikan Pesantren dalam Mewujudkan Islam Rahmatanlilalamin” itu, ia juga menceritakan pengalamannya selama menjadi santri.
“Sekitar tahun 1968, kurang lebih 57 tahun yang lalu, saya pernah menjadi santri. Saya bangga menjadi alumni pondok pesantren,” kenangnya di hadapan ratusan jemaah yang hadir.
Ia mengapresiasi Ponpes Al-Fattah, yang menurutnya memiliki kualitas pendidikan yang bagus, fasilitas yang memadai, pengasuh yang perhatian kepada para santrinya, serta ajaran agama yang kokoh, yang diharapkan dapat menjadi landasan kehidupan para santri.
Tak cuma itu, Syafiq menilai bahwa pesantren bukanlah sekadar sebagai lembaga pendidikan, melainkan pusat pembentukan peradaban. Menurutnya, dari rahim pesantren itulah lahir insan-insan berkarakter yang siap memikul tanggung jawab moral untuk menerangi kehidupan sosial di sekitarnya.
Ia mendorong agar para alumni pesantren dapat mengambil peran dalam berbagai aspek kehidupan dalam rangka memajukan peradaban umat Islam dan Bangsa Indonesia.
“Alumni pesantren harus berperan besar dalam memajukan umat Islam dan Bangsa Indonesia. Kehadirannya harus menjadi obor yang menerangi kehidupan,” tandas pria yang juga pernah menjabat Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur itu.
Lebih lanjut, ia berpesan dan mengingatkan bahwa predikat khairu ummah alias umat yang terbaik tidaklah diukur dari besar atau banyaknya jumlah semata, melainkan juga bagaimana kualitas, kontribusi, dan kemajuan peradaban, yang menurutnya menjadi penentu utama.
“Al-Quran menyebut khairu ummah, umat terbaik, bukan umat terbanyak. Jika jumlahnya besar tetapi tidak bermutu, gemar bertikai, dan tertinggal dalam teknologi, itu justru mencoreng citra Islam,” tandas Syafiq, yang juga pernah menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).